Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bersih Dusun Baba'an Ngasem Ngajum-Malang, Harmoni Tradisi dan Budaya
17 Juni 2024 22:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Selamet Hariadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di sudut Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Ngasem, Kecamatan Ngajum, tersimpan kekayaan budaya yang terus terjaga dengan baik. Salah satunya adalah acara tahunan Bersih Dusun Baba'an Desa Ngasem, yang dilaksanakan dengan penuh khidmat dan keceriaan.
ADVERTISEMENT
Perayaan ini, yang berlangsung pada 9-10 Juni 2024, menjadi momen penting bagi warga untuk bersyukur, berdoa, dan mempererat tali silaturahmi.
Menyambut dengan Khataman Alqur'an dan Doa Bersama
Rangkaian kegiatan dimulai pada 9 Juni dengan Khataman Alqur'an, sebuah tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat Desa Ngasem. Warga berkumpul di salah satu tempat untuk bersama-sama melantunkan ayat-ayat suci, memohon berkah dan perlindungan dari Tuhan. Suasana khidmat terasa sangat kental, mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan yang mendalam.
Setelah Khataman Alqur'an, dilanjutkan dengan doa bersama sesepuh di Punden, tempat sakral yang menjadi simbol spiritualitas warga. Punden ini diyakini sebagai lokasi penting untuk memohon perlindungan dan kesejahteraan bagi seluruh penghuni dusun. Dalam suasana yang tenang dan penuh harap, doa-doa dipanjatkan dengan khusyuk, menandai awal yang penuh berkah untuk rangkaian acara selanjutnya.
Kirab Budaya dan Ritual Nyapu Dalan
ADVERTISEMENT
Sore harinya, suasana menjadi lebih meriah dengan dimulainya Kirab Budaya. Warga desa berpakaian adat, berjalan beriringan mengelilingi dusun, membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan akan warisan budaya mereka. Salah satu ritual yang menjadi sorotan adalah "nyapu dalan", yaitu membersihkan jalan sebagai simbol menghilangkan hal-hal negatif dari lingkungan dan kehidupan sehari-hari.
Kirab Budaya juga dimeriahkan oleh kehadiran Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Kabupaten Malang. Para anggota komunitas ini mengenakan kebaya tradisional yang anggun, menambah keindahan dan keunikan acara. Kehadiran mereka membawa warna tersendiri, menunjukkan bahwa budaya tradisional tetap relevan dan dihargai di tengah masyarakat modern.
Barikan dan Kesenian Bantengan, Merayakan Syukur dan Seni Tradisional
Ketika matahari mulai terbenam, acara berlanjut dengan Barikan, sebuah tradisi berbagi makanan sebagai wujud syukur atas berkah yang telah diterima. Warga berkumpul, saling berbagi hidangan, mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Ngasem.
ADVERTISEMENT
Malam itu, kesenian Bantengan tampil di Punden dusun Baba'an, menambah kemeriahan suasana. Bantengan, yang merupakan seni tradisional khas Malang, menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Para pemain mengenakan kostum banteng yang megah dan melakukan gerakan-gerakan dinamis, mengundang decak kagum dari para penonton. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan.
Reog dan Tayup, Pesona Seni Tradisional
Pada hari kedua, 10 Juni 2024, acara dimulai dengan pertunjukan Reog pada pukul 10 pagi. Seni tradisional Reog selalu berhasil memikat hati penonton dengan tarian yang dinamis dan kostum yang megah. Para penari, yang mengenakan topeng singa barong, menunjukkan kekuatan fisik dan keterampilan yang luar biasa dalam setiap gerakan mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah pertunjukan Reog, dilanjutkan dengan seni Tayup. Tayup adalah tarian tradisional Jawa yang melibatkan interaksi langsung antara penari dan penonton. Penari Tayup mengajak beberapa penonton untuk ikut menari, menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga.
Wayang Kulit, Acara Sakral Puncak Perayaan
Pada malam harinya, setelah selesai shalat Isya, rangkaian acara ditutup dengan pertunjukan Wayang Kulit. Seni wayang kulit, yang sudah menjadi bagian integral dari budaya Jawa, menghadirkan kisah-kisah penuh makna dan filosofi hidup. Dalang yang piawai menggerakkan wayang dan menceritakan kisah-kisah epik, memberikan hiburan sekaligus pelajaran moral bagi penonton.
Wayang Kulit di Dusun Baba'an menjadi penutup yang sempurna, meninggalkan kesan mendalam dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang berharga. Pertunjukan ini tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting yang relevan bagi kehidupan sehari-hari.
Melestarikan Tradisi dan Menyatu dalam Kebersamaan
ADVERTISEMENT
Bersih Dusun Baba'an di Desa Ngasem adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan budaya dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Melalui rangkaian kegiatan yang sarat makna, warga dusun tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan memperkuat identitas budaya mereka.
Partisipasi aktif dari warga dan kehadiran Komunitas Kebaya Indonesia menunjukkan bahwa budaya tradisional tetap mendapat tempat istimewa dalam hati masyarakat. Bersih Dusun Baba'an mengajarkan kita untuk selalu menghargai akar budaya, merawat nilai-nilai kebersamaan, dan menjaga spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga tradisi Bersih Dusun Baba'an terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk selalu menghormati dan melestarikan warisan budaya. Dengan demikian, kita semua dapat melangkah maju dengan penuh keberkahan dan kebersamaan, menyongsong masa depan yang cerah dengan tetap menghargai masa lalu yang penuh hikmah.
ADVERTISEMENT