Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Kejamnya Asap Karhutla Riau: Bayi Berusia 3 Hari Meninggal
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bayi laki-laki dari pasangan Evan Sendrato dan Lasmayani itu lahir secara normal dengan berat badan 2,8 kilogram.
"Dokter bilang, anak saya terdampak virus karena asap. Sesak napas," kata Evan kepada Selasar Riau sembari meneteskan air mata, Kamis (19/9).
Bayi yang merupakan anak semata wayang itu meninggal dalam perjalanan saat dibawa ke Rumah Sakit Syafira, Pekanbaru.
Bayi itu lahir di klinik di Jalan Lintas Timur KM 17, RT 02, RW 04, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Senin sore (16/9).
"Anak dan istri saya normal waktu lahiran. Keduanya dinyatakan sehat oleh bidan," ujar Evan.
Keesokan harinya, pada Selasa (17/9), ibu dan anak dibawa pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Di rumah, bayi mulai batuk-batuk dan demam. Panas tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius. Kala itu, kabut asap melanda Pekanbaru hingga level Berbahaya.
"Kami satu malam tak bisa tidur karena batuk, anak pun seperti sesak," kata Evan.
Rabu pagi (18/9), bidan memberikan obat penurun panas. Bayi pun dikompres. Suhu tubuh bayi sempat turun.
Pada Rabu malam, kondisi bayi kembali memburuk. Bibir bayi terlihat menghitam, panas tubuhnya naik hingga 41 derajat Celcius.
Bidan memeriksa bayi untuk kedua kali. Bidan lalu meminta agar bayi dibawa ke RS Syafira.
Jarak rumah ke rumah sakit sekitar 40 menit. Saat di perjalanan itulah bayi meninggal dunia.
"Kami terus berjalan sampai RS Syafira, ditangani dokter sana. Sekitar 5 menit, tak bisa diselamatkan. Pengakuan rumah sakit akibat virus kabut asap ini," ujar Evan.
ADVERTISEMENT
Jenazah rencananya akan dimakamkan di TPU Binjai, Kecamatan Tenayan Raya, Kamis (19/9).