Video: Harimau Sumatera Luka Parah Usai Kena Jerat Perangkap Pemburu

Konten Media Partner
26 Maret 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video: Harimau Sumatera Luka Parah Usai Kena Jerat Perangkap Pemburu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrea) berumur sekitar 3-4 tahun mengalami luka serius di kaki kiri bagian depan usai terjerat perangkap yang dipasang pemburu.
ADVERTISEMENT
Raja Hutan itu terjerat perangkap dipasang pemburu di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) PT Gemilang Cipta Nusantara, anak perusahaan APRIL Group, induk perusahaan kayu dan bubur kertas terbesar di Indonesia, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau, Suharyono menceritakan, Tim menerima informasi si Belang terjerat perangkap pemburu pada Jumat, 22 Maret 2019.
"Saat kami berhasil menemukannya, kaki kiri bagian depannya sudah dikerubungi lalat. Sudah mengeluarkan bau. Langkah evakuasinya harus diobati," kata Suharyono, Selasa, 26 Maret 2019.
Harimau Sumatera tersebut terjerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, belasan jam dari Pekanbaru menyusuri Sungai Kampar ke hilir, mengarah ke Selat Malaka.
ADVERTISEMENT
Binatang buas yang kemudian diberi nama Inung Riau ini kondisi kaki kiri bagian depannya sudah membusuk dan membengkak. Selain itu mengeluarkan bau tidak sedap.
Setelah mendapatkan penanganan, dokter menyatakan pembusukan sudah menyebar luas. Dikhawatirkan dilakukan amputasi.
" Tindakan itu melihat kondisi kaki yang membusuk bisa dibilang sudah stadium tiga. Sekarang tengah dalam penanganan. Dalam 2-3 hari kita baru bisa memutuskan apakah diamputasi atau tidak," jelasnya.
Pembusukan pada kaki ini akibat telatnya laporan yang mereka terima. Dokter yang diturunkan mengatakan luka sudah terjadi sejak tiga hari saat menerima laporan.
Jebakan harimau itu terpasang di Desa Sangar Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan ditemukan oleh staf dari PT. Gemilang Cipta Nusantara (RAPP Group), Kamis, 22 Maret 2019.
ADVERTISEMENT