Konten Media Partner

Ahok Kasih Tips Lempuk Durian Tahan Setahun Tanpa Pengawet

23 Maret 2019 18:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LEMPUK Durian Khas Bengkalis, panganan buat buah tangan dari Pekanbaru, Provinsi Riau.
zoom-in-whitePerbesar
LEMPUK Durian Khas Bengkalis, panganan buat buah tangan dari Pekanbaru, Provinsi Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Jika Anda sedang berada di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, dan bingung buah tangan apa hendak dibawa untuk keluarga serta rekan-rekan di kantor, pilihannya sudah tepat dengan membawa Lempok Durian khas Bengkalis.
ADVERTISEMENT
Ada menyebutnya lempok, ada membilangnya lempuk, atau sering kali disamakan dengan panganan sejenisnya seperti dodol di tanah Sunda dan galamai bagi Urang Awak.
Di Riau, Lempuk Durian lebih banyak diproduksi oleh masyarakat di pesisir timur Pulau Sumatera, Pulau Bengkalis. Ada atau tidak musim buah durian ini, selalu tersedia.
Cemilan manis dan lezat ini, kental dengan rasa buah durian menjadi magnet pemikat tersendiri bagi pengunjung hingga dari luar provinsi, bahkan luar negeri datang menikmati lempok khas Negeri Junjungan, julukan Kabupaten Bengkalis.
Warna lempuk agak kecoklat-coklatan, dibungkus dengan daun pelepah pinang sudah tua, kemudian dijemur di bawah terik matahari, membuat pembungkus berwarna kekuning-kuningan ini menjadi ciri khas tersendiri pula.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lempuk juga kini sudah dikemas dalam plastik, kemudian ada sudah dipotong-potong bentuk bulat, namun tetap menyisakan daun pelepah pinang sudah tua berwarna kekuning-kuningan itu di dalamnya.
Jika dulu, Lempuk Durian Khas Bengkalis hanya bisa dinikmati saat musim buah yang hanya tumbuh di Asia Tenggara itu, kini saban tahun bisa dicicip.
Musim buah durian di Pulau Bengkalis setiap bulan Juni dan Juli. Produsen lempuk kemudian memutar otak, bagaimana caranya agar sepanjang tahun makanan lembut-lembut agak kenyal tersebut bisa dinikmati.
PARA pekerja rumah produksi "Citra Rasa" saat mengemas lempuk durianke dalam pelepah pinang tua yang sudah dijemur di bawah terik matahari.
"Memang banyak nanya ke kita, Bengkalis belum musim durian? tapi kok lempok durian terus dan tetap ada saja," kata Ahok, Sabtu, 23 Maret 2019, produsen Lempuk Durian Khas Bengkalis dengan merek dagang "Citra Rasa", di Selat Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
ADVERTISEMENT
Ahok kemudian menceritakan bagaimana ia harus mensiasati agar Lempuk Durian tahan lama, tak tergantung musim buah saja, bisa tetap enak, tak basi atau berjamur selama 12 bulan, tanpa menggunakan bahan-bahan pengawet sama sekali.
LEMPUK Durian hasil produksi Citra Rasa, Selat Baru, Bengkalis.
Kepada SELASAR RIAU, Ahok (38) secara terbuka memberikan tips sejak turun-temurun selalu dipraktikkan oleh orang-orang sebelumnya.
Ahok kemudian memberikan tips membuat Lempok Durian yang legit, manis, tanpa bahan pengawet. Kesemuanya itu tidak terlepas dari cara memilih buah durian. Buah dipilih sebagai bahan baku lempuk haruslah yang masak di pohon, masih segar serta mengelaurkan aroma khas dan berdaging tebal.
Untuk daging tebal, tutur Ahok, ia tak mau sembarangan dan asal-asalan. Ini syarat mutlak harus dalam mengolah membuat lempuk.
ADVERTISEMENT
"Lempok durian ini dibuat 100 persen daging durian pilihan pada musimnya. Hanya ditambah gula pasir secukupnya, agar lempok durian lebih tahan lama, tanpa bahan pengawet sama sekali," ungkap Ahok.
SELASAR RIAU yang melihat secara langsung proses pembuatan lempuk, kemudian dikemas menggunakan daun pinang tua hingga siap edar di rumah produksi "Citra Rasa".
Di ruangan depan bagian kiri, terlihat empat pekerja perempuan sedang sibuk membungkus (packing).
Dari tangan pekerja perempuan terampil ini, durian yang telah melalui proses pemasakan hingga menjadi lempuk dikemas dengan ukuran bervariasi.
Kemasan lempuk duriannya pun memiliki ciri khas dengan dibungkus menggunakan pelepah pinang sebelum dimasukkan ke dalam kemasannya. Ahok mengaku sudah memberi label pada usahanya dengan nama Lempuk Durian Asli Selat Baru-Bengkalis 'CITRA RASA'.
LEMPUK Durian yang sudah siap, kemudian dikemas setelah terlebih dahulu dibentuk.
"Makanan khas Bengkalis ini sudah kaki pasarkan hingga Dumai, Rohil dan Pekanbaru. Bbahkan ada juga yang pesan dari daerah luar Sumatera, seperti Pulau Jawa dan Bali," jelasnya. .
ADVERTISEMENT
Ahok lalu menceritakan, selain daging yang tebal, buah durian juga sudah dikupas dan dipisahkan dari bijinya, dimasukkan dalam wajan atau kuali besar, dicampur dengan gula pasir dan iaduk secara terus-menerus selama enam jam.
"Selama enam jam dimasak menggunakan bahan bakar berupa kayu, harus terus-menerus diaduk hingga selama enam jam," ujarnya.
Ahok membeberkan lempuk durian miliknya mampu bertahan hingga 12 bulan asal tepat cara penyimpananya.
"Dalam pembuatan dodol, kami tidak menggunakan pengawet ataupun bahan lainnya. Sudah turun-menurun, sejak dari mama saya hingga sekarang, saya sebagai penerus tetap hanya menggunakan campuran gula secukupnya saja," ujanya.
Namun, tuturnya, membikin lempuk durian buatannya awet dan tahan lama lebih pad metode penyimpananya.
"Setelah lempuk dimasak, kami menyimpannya ke dalam kaleng, tentunya kaleng bersih dan tidak bolong atau bocor agar pengawetanya sempurna," pungkasnya.
ADVERTISEMENT