Amputasi Kaki Riska Tinggal Menunggu Persetujuan Keluarga

Konten Media Partner
1 Februari 2020 19:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TIM Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru saat melihat rontgen lutut kakan Risma Rahmadila yang ada tumornya.
zoom-in-whitePerbesar
TIM Dokter Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru saat melihat rontgen lutut kakan Risma Rahmadila yang ada tumornya.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Rencana amputasi kaki kanan gadis belia atlet voli penderita tumor di bagian lutut, Riska Rahmadila, tinggal menunggu persetujuan keluarga saja sebelum dilakukan operasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad (RSUD AA) Pekanbaru sudah berencana Kamis, 30 Januari 2020, persiapan untuk tindakan beriupa operasi amputasi lutut kanan Riska.
"Namun, persoalan paling mendasar adalah keragu-raguan keluarga inti atas rencana tindakan amputasi akan dilakukan dokter RSUD AA," ungkap Mimi Yuliani Nazir, Sabtu, 1 Februari 2020.
Selasa, 28 Januari 2020, Dinkes Riau, Puskesmas dan Tim Kanker RSUD AA sudah memberikan edukasi kepada keluarga Riska.
Ketika itu, hadir kedua orangtuanya, paman, beberapa keluarga dekat, dan tetangganya berstatus mahasiswa, Angki.
"Alhamdulillah waktu itu semua sudah paham dengan penjelasan diberikan dan menyatakan akan berunding dahulu, sebelum datang kembali ke RSUD AA (jalani operasi amputasi)," jelas Mimi.
ADVERTISEMENT
Namun, pihak keluarga masih ragu. Rencana untuk tindakan operasi, Kamis, 30 Januari 2020, terpaksa diundur.
Pemicunya, masih ada keraguan pada keluarga Riska dibuktikan dengan upaya membawa pasien penderita tumor itu berobat ke Rumah Sakit Ibnu Sina, Pekanbaru.
Upaya tersebut, tutur Mimi, dilakukan untuk mendapatkan opini kedua (Second opinion).
"Jika keluarga sudah memutuskan dilakukan tindakan, RSUD sudah merencanakan persiapan untuk tindakan Kamis 30 Januari 2020. Namun info didapat, keluarga membawa pasien berobat Ke RSI Ibnu Sina Pekanbaru," ungkap Mimi.
Ia menjelaskan, prinsipnya tindakan selanjutnya akan dilakukan Tim Dokter RSUD AA menunggu keputusan dari keluarga pasien.
"Tindakan pengobatan dilakukan Tim Dokter RSUD AA tak menyangkut persoalan biaya. Karena Riska peserta JKN-KIS PBI APBN," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mimi menjelaskan, Riska secara medis bisa ditangani oleh Tim Dokter RSUD melalui operasi, kemoterapi, radioterapi, serta tindakan lainnya sesuai kebutuhan medis pasien.
"Dokter di RSUD AA tidak pernah menganjurkan pasien Riska untuk dirujuk ke Jakarta dengan alasan keterbatasan alat, seperti diungkap selama ini," jelasnya.
Sambil menunggu persetujuan keluarga, Tim Kanker RSUD akan melakukan kajian dalam pertemuan Tim Ahli Kanker (Tumor Board Meeting) guna memutuskan langkah-langkah terbaik akan dilakukan.
Tumor Board Meeting, tuturnya, merupakan sidang para pakar kanker RSUD AA guna membahas setiap kasus kompleks atau sulit yang membutuhkan tindakan multi disiplin.
"Mengingat tumornya sangat besar dengan pembuluh darahnya juga sangat besar, alternatif langkah penanganannya berupa kemoterapi atau radioterapi terlebih dahulu," jelas Mimi.
ADVERTISEMENT
Tujuannya, memperkecil massa tumor, sehingga mengurangi risiko perdarahan saat operasi amputasi nantinya dilakukan.
Disamping itu, ujarnya, psikolog RSUD AA juga memberikan edukasi berupa mempersiapkan mental pasien guna menjalani operasi.
"Termasuk, setelah kakinya diamputasi nanti. Semoga sebagian tulang pahanya masih baik agar memudahkan untuk dipakaikan kaki palsu nantinya," harap Mimi.
Riska Rahmadila, atlet voli penderita tumor. Foto: Dok. Riska Rahmadila