news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak 5 Tahun di Riau Jadi Saksi Ayahnya Tebas Leher sang Ibu

Konten Media Partner
13 Maret 2022 20:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKP pembunuhan.  Foto: Marco Prandina/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Marco Prandina/Getty Images
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - "Bang, Bapak motong leher mamak tadi bang," kata L (5), saat mengadu kepada sang kakak baru saja dijemput dari pesantren.
ADVERTISEMENT
Suasana di rumah seketika hening. Kesedihan menggayuti rumah di Desa Maredan, KM 19, Simpang Haji, Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (11/3/2022).
Butiran air mata sang adik, saksi mata melihat pertengkaran kedua orang tuanya berujung kematian, jatuh ke pipi.
Mendengarkan perkataan sang adik, Abang L, bingung harus bagaimana menjelaskan dan menenangkan adik perempuannya tersebut.
Hari Jumat menjadi hari kelabu bagi NH (30). Ia harus meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, CD (38). Mirisnya, L baru saja bulan lalu merayakan ulang tahun ke-5.
Pembunuhan suami terhadap istri sendiri tersebut diduga cemburu buta pelaku terhadap korban saat melayani pelanggan. Korban membuka usaha jasa cuci dan setrika pakaian (Laundry), kedai nasi dan jualan pulsa.
ADVERTISEMENT
Ibu korban, Marta Leni (55), menuturkan rumah tangga anaknya memang kerap bertengkar sejak usaha ini dimulai.
Pasalnya, NH dianggap berselingkuh oleh CD karena sering melayani pelanggan pria.
"Waktu kejadian saya tidak di sana (rumah), saya sedang di kedai berjualan nasi. Tiba-tiba anak saya lari dari rumah ke kedai sekitar 100 meter dengan kondisi eggrek (alat potong sawit) masih leher. Ia berusaha lari bersama cucu saya L," cerita Marta Leni.
Akhirnya, korban terjatuh di depan kedai Ampera tepat di pangkuan sang ibu. Tak lama kemudian, NH meregang nyawa dan akhirnya meninggal dunia.
Marta Leni mengatakan, cucunya menjadi saksi pertengkaran kedua orang tuanya.
"Kata cucu saya, mereka bertengkar di ruang tengah berebut handphone. Kemudian pelaku mengambil eggrek dan menebaskannya ke leher istrinya," ungkap Marta Leni.
ADVERTISEMENT
Pelaku kemudian berlari begitu saja. Ia mengharapkan cucunya L mendapat bantuan untuk menyembuhkan trauma dialaminya.
"Cucu saya dalam tidurnya menangis memanggil-manggil ibunya. Kami berharap cucu saya dibantu menyembuhkan traumanya," pinta Leni mengakhiri.
Kapolres Siak, AKBP Gunar Rahadiyanto, menceritakan Jumat, pukul 15.00 WIB, korban baru pulang dari wirid singgah ke warung Marta Leni guna menjemput makanan. Ibunya berkata antarkan dulu makanan untuk suaminya.
Selanjutnya, pergilah NH ke tempat suaminya hingga terjadi cekcok dilatarbelakangi cemburu karena ada orang ketiga.
"Sekitar pukul 16.30 WIB, anak korban L berlari ke warung neneknya Marta Leni dan menceritakan kalau ibunya bertengkar dengan ayahnya. Ibu dibacok," lanjut Gunar.
Mendengar kabar ini, sontak Martaleni berlarian menuju rumah anaknya. Didapati korban sudah tergeletak dengan bersimbah darah dengan eggrek masih menancap di leher sebelah kiri korban.
ADVERTISEMENT
Martaleni langsung melaporkan kejadian tragis ini kepada pihak kepolisian.
Laporan: DEFRI CANDRA