Asosiasi Dosen UIN Suska: Kita Lobi Agar UAS Tak Mundur dari PNS
ADVERTISEMENT
Laporan: HASBULLAH TANJUNG
ADVERTISEMENT
"Saya kira, sedikit banyaknya ada kaitan dengan politik di luar, terkait dengan aspek keinginan ia untuk mundur ini," kata Elviriadi, Selasa (15/10).
Misalnya, saat UAS nyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres ditambah dengan adanya beberapa pernyataan UAS menyebabkan ia ditolak beberapa pihak.
"Seperti dibilang radikal, tidak cinta NKRI, adalah variabel gitu," tambahnya.
UAS, kata Elviriadi, adalah ustaz yang tidak hanya bicara fikih saja, melainkan berbicara tentang idealisme politik umat Islam sehingga sangat langka penceramah seperti UAS ini.
"Apakah ada tekanan, kita tidak tahu juga, tapi secara kasat mata memang terlihat ada penolakan terhadap UAS, ada stigma ke beliau ia ustaz anti-NKRI," kata Elviriadi.
Bahkan, kata dia, hingga UAS disuruh nyanyi Indonesia Raya di Bali. Itu indikator resistensi terhadap dakwah UAS ini cenderung dianggap kontradiktif terhadap pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Elviriadi yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Cabang UIN Suska, menjelaskan saat ini mereka berupaya agar UAS tak jadi mundur.
"Beliau ini aset UIN Suska dan aset Riau, kita akan usahakan untuk lobi agar tak jadi mundur. ADI cabang UIN akan menghubungi UAS, suratnya kan masih di rektorat UIN," tutupnya.