Konten Media Partner

Bakau Bantuan KLHK di Pulau Bengkalis Banyak yang Mati

31 Agustus 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WARGA Desa Pambang Pesisir, Bantan, Bengkalis, Riau, saat menanam pohon mangrove jenis Bakau, tahun 2020 silam.
zoom-in-whitePerbesar
WARGA Desa Pambang Pesisir, Bantan, Bengkalis, Riau, saat menanam pohon mangrove jenis Bakau, tahun 2020 silam.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Penanaman kembali lahan-lagan kritis dengan tanaman mangrove di sepanjang pantai timur Pulau Bengkalis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengalami kegagalan.
ADVERTISEMENT
Sekitar 30 hektare luas lahan pesisir pantai yang sudah ditanami tanaman mangrove jenis bakau di Desa Pambang Pesisir, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau, kondisinya kini banyak yang mati.
Bantuan bibit tanaman pohon bakau bersumber dari APBN Kementerian LHK tahun 2020 lalu itu, mati dikarenakan ombak serta angin kuat di pantai tersebut. Seharusnya bukan ditamani bakau, melainkan mangrove jenis lainnya, api-api.
"Bibit bantuan pusat itu ditanam bulan September 2020 lalu. Saat ini, kondisi di lapangan ada hidup ada tidak (amti) akibat terjangan ombak bulan September hingga Desember lalu. Itu musim angin utara dan barat luar biasa kuatnya," kata Kepala Desa Pambang Pesisir, Pasla, Selasa (31/8/2021).
ANAKAN mangrove jenis bakau tumbuh.
Tanaman mangrove jenis bakau itu ditanam bertujuan meminimalisir abrasi pantai akibat hempasan air laut Selat Malaka.
ADVERTISEMENT
Pasla tidak dapat menjelaskan berapa persentase tanaman bakau mati usai ditanam oleh masyarakat tempatan.
"Untuk mempersentase tanaman yang hidup usai ditanam, tak dapatlah saya nak menjelaskan. Karena saya sudah hampir 6 bulan tidak ada ke lokasi, sibuk dengan kegiatan desa," ujarnya.
Ditambahkan Pasla, pekerjaan tersebut dikelola oleh kelompok dan pekerjanya masyarakat stempat dengan pola padat karya tunai.
"Pembayaran upah kerja langsung rekening pekerja," ujar Pasla.
Ia mengakui, kegiatan penanaman bakau dilaksanakan oleh warganya juga menjadi pemenuhan lapangan pekerjaan di saat pandemi Covid 19.
"Warga Desa Pambang Pesisir merasa terbantulah dengan adanya kegiatan tersebut. Selain menambah perekonomian masa sulit pandemi sekarang ini, juga menjaga dari ancaman abrasi yang setiap tahunnya terjadi pengikisan di tepi pantai kita," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pasla menjelaskan, jenis tanaman penahan abrasi di tepian pesisir Desa Pambang Pesisir ditanami ntuk mencegah lajunya abrasi di desa itu jenis tanaman bakau. Namun, diakuinya tanaman yang cocok di desanya adalah tanaman api-api.
"Hanya saja program pusat saat itu hanya mengadakan jenis tanaman bakau dan kita juga sudah bersyukur mendapatkan bantuan dari pusat tersebut," pungkasnya.