Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Secercah Harapan Andini yang Ingin Kembali Melanjutkan Pendidikan
14 Januari 2019 18:11 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Andini, saat memberikan susu formula ke mulut adik bungsungnya, Sidratul Jannah (4), ketika dibawa untuk cek kesehatan di Puskesmas Kerumutan, Pelalawan, Riau, Minggu 13 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PELALAWAN - Andini, gadis berusia 14 tahun yang menghidupi kedua adik perempuannya yaitu, Purwanti (20 bulan) dan Sidratul Jannah (4 bulan). Andini yang sempat terputus sekolah kini mulai ada harapan.
Usai kisahnya viral, berbagai bantuan materiel dan bahan makanan membanjiri rumah yang terbuat dari papan kayu berukuran 4x4 meter di Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Tak ada raut bahagia dari wajah Andini. Saat SELASAR RIAU mengunjungi Andini di Puskesmas Kerumutan, maupun saat dibawa ke rumahnya, wajahnya menggambarkan penuh tekanan secara psikologis. Hampir tak terlihat senyum mengembang atau berbicara lepas seperti anak-anak sebayanya.
Ia hanya tersenyum jika ada yang mengajak mengobrol ataupun tertawa saat adik bungsunya, Sidratul Jannah diajak bercanda oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
Sambil memeluk bantal tidur di dalam rumah panggung peninggalan ibunya, Ijaz, Andini mengaku akan melanjutkan pendidikan yang sempat terhenti akibat mengurus adik-adik tercinta. Namun, ia masih belum bisa memutuskan untuk melanjutkan di sekolahnya yang lama atau pindah ke sekolah baru.
"Insya Allah," jawab Andini singkat, Senin (14/1).
Andini mengaku bimbang. Pasalnya, banyak tawaran datang dari warga yang berempati kepada dirinya. Sisa-sisa kulit kayu yang terpasang sebagai plafon rumah kayu menjadi saksi dari kegalauannya itu.
Seakan-akan membuat Andini tak bisa lagi berkata-kata. Tampak jelas dari raut wajahnya saat itu kosong dan begitu bimbang. Di tempat berbeda namun masih berada di dalam rumah papan itu, Paman Andini, Khaidir, pun mengatakan hal serupa.
ADVERTISEMENT
Ia belum memiliki rencana ke depan untuk ketiga keponakannya itu. Bahkan Khaidir juga belum bisa menentukan pilihan dari sekian banyak tawaran yang disodorkan untuk ketiga anak-anak perempuan tak berdosa itu.
"Sekarang belum tahu lagi apa mau dilakukan. Yang jelas, untuk pendidikan sudah ditanggung dan ditanya sama dia (Andini) belum tahu juga. Kita maklum namanya anak-anak," ucapnya.
Khaidir saat ini hanya bisa berjanji akan mendampingi mereka bertiga sampai bisa hidup mandiri seperti anak-anak lainnya.
"Yang jelas kita (keluarga) berunding dulu. Rencananya, saya akan menemani dan akan tinggal di sini juga," imbuhnya.
Sebelumnya, diberitakan jika biaya pendidikan Andini dan kedua adiknya akan ditanggung Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PLN untuk kuliahnya di perguruan tinggi S1.
ADVERTISEMENT