Beasiswa Mahasiswi Kedokteran Trisakti asal Riau Sudah Terbengkalai Sejak 2015

Konten Media Partner
8 Juni 2020 23:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
NOVELLA Putri berpakaian putih-putih saat berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. (Foto: FB Novella Putri Whanda)
zoom-in-whitePerbesar
NOVELLA Putri berpakaian putih-putih saat berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. (Foto: FB Novella Putri Whanda)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kendala biaya kuliah dialami mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta, asal Rokan Hulu (Rohuil), Riau, Novella Putri, ternyata sudah dialami sejak 2015 silam.
ADVERTISEMENT
Teman sesama mahasiswa Kedokteran Trisakti Novella, Marcelino mengatakan, ketika itu Pemkab Rohul memberikan surat penangguhan supaya tagihan ini dibayar nanti. Mereka menjadi mahasiswa Kedokteran Angkatan 2014.
"Dulu kan mikir, ini urusan antara Universitas (Trisakti) dengan Pemerintah Kabupaten (Rohul) Novella. Jadi Novella kembali fokus menjalankan kewajibannya kuliah," kata Marcelino, Senin (8/6/2020).
Ternyata, penangguhan pembayaran biaya kuliah Novella oleh Pemkab Rohul menjadi bom waktu bagi alumni SMAN 1 Ujung Batu tersebut.
Saat akan diwisuda Sarjana Kedokteran (S.Ked), Fakultas Kedokteran Trisakti kembali menyurati Novella untuk segera membayar tagihan. Jika tidak, Novella terancam tidak bisa meraih gelar S.Ked.
"Tiba-tiba saat ingin lulus sarjana, diingatkan kembali ternyata belum dibayar juga. Novella sempat cari bantuan, karena belum ada juga jawaban dari Bupati (Sukiman). Akhirnya, ada orang baik di kampungnya menyumbang Rp 100 juta, jadi Rp 550 juta itu cuma sisa pembayaran," jelas Marcelino.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, ujar rekan sejawat sesama mahasiswa Kedokteran Trisakti ini, untuk menyelesaikan studinya Novella masih membutuhkan biaya diluar Rp 550 juta.
Namun Marcelino dan teman-temannya hanya menggalang dana Rp 550 juta saja, sesuai tagihan kampus. Ia khawatir, jika menambah jumlah penggalangan dana, nanti ada pihak-pihak menuduh dirinya berbohong.
"(Utang) Rp 550 juta itu kita bisa berikan bukti tagihannya. Kalau diluar itu, kita tidak berani juga mengada-ada, kita gak mau bohong," tambahnya.
Kawan-kawan Novella kemudian membentuk tim dan langsung bergerak di media sosial dengan hashtag #NovellaKuliahLagi ini.
Marcelino menceritakan, tim tersebut berisikan 14 orang. Marcelino sendiri bertanggung jawab di bagian humas eksternal, termasuk mengelola penggalangan dana di kitabisa.com.
Perencanaan tim ini sudah dimulai sejak Ramadhan lalu. Namun tapi baru dipublikasikan Minggu ini karena ada persiapan mulai dari pengumpulan tagihan, membuat narasi, poster dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Marcelino dan rekannya akan live di media sosial Instagram dengan menumpang di akun Instagram rekan-rekannya memiliki followers cukup banyak.
Ilustrasi dokter Foto: Pixabay
Diakui Marcelino, Novella sebenarnya sudah kecewa dan pasrah. Hal itu diungkapkan Novella dalam postingannya di media sosial Facebook dan Instagram serta menjelaskan kronologi hingga perasaannya saat ini.
Marcelino melanjutkan, dengan status sebagai mahasiswa cuti, Novella tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Ia hanya bersyukur dengan kondisi sekarang.
"Tapi keliatan banget sedihnya. Dia gak tahu harus ngapain. Akhirnya, seorang teman kita mengumpulkan orang-orang termasuk saya. Isinya orang-orang tergerak membentuk tim ini," tuturnya.
Marcel mengungkapkan, sosok Novella yang selama ini aktif dalam organisasi terutama dalam kegiatan kemanusiaan.
Komunitas Bantuan Medis Universitas Trisakti (BMUT) menjadi tempat Novella mengabdikan diri sebagai pegiat sosial.
ADVERTISEMENT
Terutama saat ada bencana alam dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Selain di BMUT, Novella juga aktif di komunitas Gerakan Indonesia Bermakna.
"Di Trisakti ini dia aktif di organisasi, orangnya aktif dan agamis. Kalau akademis-nya jangan diragukan lagi. Lancar semua, cuma karena masalah beasiswa ini, agak terganggu kuliahnya," pungkas Marcelino.
Sebelumnya, Rokan Hulu dua periode, Achmad, mengatakan, ia sudah menyampaikan ke penerusnya, Bupati dan Wakil Bupati 2016-2021, Suparman-Sukiman, untuk meneruskan program beasiswa bagi anak-anak negeri Suluk tersebut.
Namun, hingga kini, program beasiswa tersebut sama sekali tak berjalan hingga Kepala Dinas Pendidikan Rohul, Ibnu Ulya, menantang Novella untuk menggugat Pemkab ke Pengadilan.
"Kemarin sudah dibahas itu, sudah lama itu. Solusinya kita suruh dia gugat Pemda, dah kami suruh itu dah," kata Ibnu Ulya, Minggu, 7 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Bagi ingin membantu, silakan di link berikut ini:
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.