Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, sedang meningkatkan asupan protein ke tubuh Riska.
Sayangnya, hingga kini Riska masih belum bisa beradaptasi dengan makanan di rumah sakit.
"Masih dilakukan perawatan meningkatkan protein. Riska belum menyesuaikan makanan di rumah sakit. Misalnya dikasih daging hanya habis seperempat. Ya maklumlah orang Sumatera kan makan harus pakai cabai," kata Ketua Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Riau, Marwan Yohanis, Senin, 10 Februari 2020.
Kesira Riau mengutus dua orang perwakilannya ke Jakarta hari ini. Tepat pukul 17.00 WIB, perwakilan Kesira sampai di kamar inap Riska.
"Ini merupakan bentuk kepedulian Gerindra melalui Kesira terhadap nilai kemanusiaan," kata Marwan.
Marwan tak banyak menanyakan hal privasi seperti keinginan Riska yang sebelumnya aktif bermain voli. Ia khawatir mental Riska akan terganggu.
ADVERTISEMENT
Kesira merupakan sayap Partai Gerindra. Semula, mereka mendatangi sekolah SMAN 1 Lipat Kain, Kampar Kiri, Kampar, tempat Riska menuntut ilmu.
Tak jumpa, Kesira mengunjungi rumahnya. Juga tak dijumpai. Hingga akhirnya diketahui Riska masih berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Masa depan atlet voli berbakat andalan sekolah itu kini terancam sirna, sejak tumor ganas menyerang kakinya. Siswi kelas III SMAN 1 Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau itu, masih bersemangat.
Semangat gadis berparas cantik itu nyaris sirna karena penyakit ia derita tak kunjung reda. Sebaliknya, keterbatasan ekonomi membuat Riska dan keluarganya tak banyak harapan.
Sakit diderita Riska bermula dari bengkak kecil dialaminya usai jatuh ketika bermain bola voli di sekolah, Juli 2019 silam.
ADVERTISEMENT
Dengan pertimbangan ekonomi, bengkak kecil akibat jatuh itu kemudian diobati melalui pengobatan tradisional.
Namun perkiraan hanya karena bengkak kecil ini salah, karena bengkak pada kaki kanan Riska tersebut semakin besar, hingga menyamai ukuran besar kepala orang dewasa.
Karena alasan ekonomi dan keterbatasan dana, Riska akhirnya dibawa oleh keluarga ke Puskesmas dengan mengandalkan Kartu Indonesia Sehat BPJS Kesehatan, kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Namun untuk pemulihan yang maksimal, Riska kembali harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
“Pusing kalau harus ke Jakarta, bolak-balik Kampar Kiri saja kami tidak ada biaya,” ungkap Herianto, ayah kandung Riska.