Konten Media Partner

'Bersama Selamatkan Riau', Inovasi Aplikasi untuk Bantu Warga Kala Pandemi

28 September 2021 21:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KAPOLDA Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di masyarakat suku pedalaman, Talangmamak, Batang Gansal, Indragiri Hulu, Riau, belum lama ini.
zoom-in-whitePerbesar
KAPOLDA Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di masyarakat suku pedalaman, Talangmamak, Batang Gansal, Indragiri Hulu, Riau, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Mengantisipasi terjadinya gelombang III lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, Polda Riau sudah melakukannya dengan penerapan inovasi teknologi berupa aplikasi yang diberi nama Bersama Selamatkan Riau.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini mengintegrasikan informasi dari Satgas Covid-19 tingkat pusat, Provinsi Riau hingga kabupaten dan kota di bumi Lancang Kuning ke dalam satu sistem.
Ini tak terlepas dari pengalaman penanganan selama 2 tahun Covid-19 di Riau serta fluktuasi kasus ditentukan akibat lemahnya penerapan prokes, dan penanganan pasien terkonfirmasi pasien C-19.
"Satgas Covid-19 Pusat memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga terjadi saat perayaan Natal bersamaan dengan libur tahun baru. Jangan sampai kedodoran dalam penanganannya, maka Polda Riau luncurkan inovasi teknologi berupa aplikasi Bersama Selamatkan Riau," jelas Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Senin (27/9/2021).
Kapolda Irjen Pol Agung Setya menjelaskan, sejak awal pandemi menerjang Riau, Maret 2020 silam, Polda Riau sudah menawarkan kepada Pemda membangun aplikasi mampu mengintegrasikan semua penanganan Covid-19 dari seluruh stakeholdres terlibat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tuturnya, tawaran tersebut tak digubris oleh Pemda hingga akhirnya Polda Riau membuat inovasi teknologi sendiri dalam bentuk aplikasi Bersama Selamatkan Riau.
Mekanisme penerapan aplikasi ini dimulai dari hilir usai diumumkannya informasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Satgas di tingkat Pusat hingga Riau.
Informasi itu kemudian dilakukan pengolahan data yang diperoleh tersebut.
"Usai diumumkan siapa saja terkonfirmasi positif Covid-19, maka sebanyak 1.483 pelacak (tracer) yang merupakan anggota polisi di kelurahan dan kecamatan bekerja melakukan verifikasi. Sehingga data diperoleh benar-benar valid," jelas Irjen Pol Agung Setya.
Ia kemudian membuka ponsel di tangannya dan menceritakan bagaimana mekanisme kerja para stakeholders di aplikasi Bersama Selamatkan Riau.
Agung Setya menjelaskan, petugas tracer, anggota polisi di kelurahan dan kecamatan, secara langsung mendatangi rumah atau tempat tinggal pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
ADVERTISEMENT
Ribuan tracer itu dengan protokol kesehatan (Prokes) memverifikasi secara tatap muka pasien guna mengidentifikasi serta mengetahui seperti apa keluhan warga tersebut.
Dari sini, jelasnya, semua apa diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi Bersama Selamatkan Riau.
Di antara yang diisi itu antara lain status pasien, sudah test apa sehingga dinyatakan terkonfirmasi positif, pemeriksaan penunjang, tanggal pemeriksaan terkonfirmasi, hasil laboratorium, alasan, catatan rekomendasi, serta foto saat dilakukan verifikasi.
LOGO Bersama Selamatkan Riau, aplikasi karya Polda Riau untuk penanganan COVID-19.
Termasuk nama tracer, nomor teleponnya serta tanggal dilakukan tracing.
"Aplikasi ini sudah jalan di Polda Riau. Hasilnya, para tracer di lapangan bahkan ada yang datang membawa nakes untuk langsung melakukan swab test kepada keluarga pasien tersebut. Para tracer dengan Nakes saling terhubung di aplikasi ini, sehingga memudahkan penanganannya," jelas jenderal bintang 2 tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari aplikasi diperlihatkan tersebut, usai tracer mengisi di "Bersama Selamatkan Riau", muncul notifikasi atau pemberitahuan ke 900 tenaga kesehatan (Nakes).
Para nakes terdiri dari dokter Puskesmas serta nakes yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Nakes kemudian menindaklanjuti laporan dari polisi yang bertugas sebagai tracer di lapangan.
Nakes akan mengisi mengenai pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menekan nama bersangkutan di aplikasi Bersama Selamatkan Riau yang memuat tingkat gejala apakah ringan, sedang maupun berat.
Selain itu, juga memuat penyakit penyerta, catatan berupa kontak eratnya dengan siapa, rekomendasi penanganan apakan isolasi mandiri di rumah, isoter di tempat telah disiapkan pemerintah atau dirujuk langsung ke rumah sakit.
Tak hanya itu, Nakes juga akan mengisi berapa saturasi oksigen, termasuk paket obat-obatan direkomendasi untuk diminum pasien serta nama Nakes dan tanggal rekomendasi.
ADVERTISEMENT
"Usai Nakes mengisi aplikasi dari para tracer, kemudian muncul notifikasi atau pemberitahuan ke tracer semula. Dari sini, tracer kemudian mengambil resep paket obat-obatan direkomendasikan ke apotek Puskesmas terdekat," jelasnya.