Konten Media Partner

Bupati Meranti Keluhkan DBH Tak Adil, Gubernur Riau: Harusnya Sesuai Porsi

13 Desember 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Riau, Syamsuar. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Riau, Syamsuar. (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, menanggapi masalah dana bagi hasil (DBH) yang baru-baru ini dikeluhkan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.
ADVERTISEMENT
Syamsuar mengatakan DBH belum dibagi secara adil sesuai potensi wilayah masing-masing. Sementara, potensi daerah di Riau berpengaruh pada pendapatan negara.
"Harusnya kan sesuai dengan porsinya lah itu, kalau merata tak mungkin pula kan ada," terangnya, Selasa (13/12).
Syamsuar mengaku sudah menyampaikan dalam rapat koordinasi bahwa seharusnya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menindaklanjuti Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah (HKPD).
"Ini kan Undang-Undang udah ada, tapi PP tidak belum terbit, mereka kan sudah beberapa kali acara rakornas kemarin itu," ujarnya saat ditemui di Menara Dang Merdu, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Lebih lanjut, Syamsuar menjelaskan PP yang telah dibuat semestinya dilanjutkan melalui kegiatan sosialisasi di daerah lewat asosiasi aspirasi pemerintah provinsi.
"Saya masuk kepengurusan (asosiasi pemerintah provinsi, red), kemarin waktu sore ketemu teman-teman para gubernur sepakat di bulan Januari rapat. Menurut kami tidak bisa putus di menteri harus presiden, jadi kami berkeinginan bertemu presiden. Kami berbincang dulu bersama seluruh gubernur se-Indonesia ini, karena aspirasi kabupaten ini sama," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Syamsuar menilai sistem pendapatan negara bukan hanya untuk daerah penghasil. Pemerintah, lanjutnya, juga punya tanggung jawab untuk membantu daerah yang bukan penghasil.
"Karena kan kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi tidak mungkin daerah yang tidak berhasil kita biarkan itu, maka ada yang disebut subsidi silang itulah," terangnya.
LAPORAN: TIKA AYU