Cerita Warga Terantang Saat Kepalanya Ditebas Samurai oleh Orang Tak Dikenal

Konten Media Partner
19 Juni 2022 22:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MUHAMMAD Zaki, warga Desa Terantang, Tambang, Kampar, memperlihatkan kepalanya yang sudah dijahit dan diperban, Minggu (19/6/2022), di RS Bhayangkara, Pekanbaru.
zoom-in-whitePerbesar
MUHAMMAD Zaki, warga Desa Terantang, Tambang, Kampar, memperlihatkan kepalanya yang sudah dijahit dan diperban, Minggu (19/6/2022), di RS Bhayangkara, Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Warga Desa Terantang, M Zaki (20), satu dari puluhan korban kebringasan sekelompok pemuda membawa senjata tajam menyerang warga di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Minggu (19/6/2022), sekitar pukul 15.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Zaky yang saat itu ada di lahan sawit mencoba menghalangi sekelompok pemuda ingin menerobos masuk ke lahan sawit di Desa Terantang.
Tidak terima mendapat hadangan warga, sekelompok pemuda yang diperkirakan berjumlah 70 orang menerobos paksa hingga melukai warga dengan samurai dan besi pentungan.
Zaki saat itu mencoba menghadang terkena tebasan samurai pada bagian kepala dan saat ini dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau.
"Saya saat itu ada di lahan sawit, saat puluhan pemuda yang membawa Samurai saya hadang. Namun mereka bringas hingga menebas bagian kepala saya," ujar Zaki, Minggu malam.
Beruntung luka tebasan Samurai yang dialami Zaki tidak begitu dalam. Namun ia tetap mendapatkan perawatan serius dari tim Medis.
ADVERTISEMENT
"Diperkirakan kelompok pemuda ini ada 70-an orang. Mereka bawa sajam dan menyerang anak anak dan kami yang ada di dalam kebun," jelasnya.
Zaki mengatakan saat insiden konflik lahan sawit, ada Babinsa sebanyak empat orang dan ada Bhabinkamtibmas satu orang di lokasi kejadian.
"Meski sudah ada TNI dan Polisi, mereka kalah jumlah dengan kelompok pemuda yang menyerang kami. Sehingga tidak bisa berbuat banyak," pungkasnya.
Hal sama juga diungkapkan korban lainnya Febi. Wanita berusia 24 tahun ini terkena lemparan batu pada bagian kepala hingga memar.
Saat ini sejumlah pihak keluarga dan korban masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau menunggu hasil visum keluar.
Dengan cuaca hujan deras, para korban konflik lahan juga akan berencana pergi ke Polda Riau untuk membuat laporan.
ADVERTISEMENT
Laporan: DEFRI CANDRA