DBD di Kota Pekanbaru Capai 755 Kasus

Konten Media Partner
22 November 2022 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi DBD. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi DBD. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami lonjakan di Kota Pekanbaru, Riau, jelang akhir tahun ini. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat kasus DBD di Kota Pekanbaru saat ini 755 kasus.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini melebihi total kasus DBD pada 2021 sebanyak 450 kasus. Ada penambahan 65 kasus sejak Oktober 2022 lalu.
Penambahan puluhan kasus DBD di Kota Pekanbaru terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena DBD terjadi di seluruh kecamatan di Kota Pekanbaru. Kebanyakan kasus terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai, yakni sebanyak 113 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, menyampaikan bahwa kasus DBD terjadi merata seluruh kecamatan. Namun jumlah kasus DBD di setiap kecamatan sangat variatif.
Di sejumlah kecamatan kasus DBD mencapai ratusan. Namun, ada pula kecamatan yang hanya terdapat 10 kasus, seperti di Kecamatan Kulim.
"Kondisi kasus DBD mengalami peningkatan karena ada peralihan antara musim panas dengan musim penghujan," ujarnya, Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Menurut Zaini, peningkatan kasus DBD biasanya terjadi ketika populasi nyamuk aedes aegypti bertambah. Kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang kebersihan lingkungannya kurang terjaga.
Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan. Masyarakat dapat menyingkirkan sampah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti botol bekas, ban bekas, hingga tempat makan atau minuman ternak.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru juga melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan kader juru pemantau jentik (jumantik) yang sudah tersebar di 15 kecamatan. Ada juga upaya pencegahan dengan program fogging.
LAPORAN: LARAS OLIVIA