Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Deklarasi Partai Gelora, Ketua Garbi Riau Malah Emoh Gabung
11 November 2019 22:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Riau, secara khusus, Ketua Garbi Riau, Juprizal, kepada Selasar Riau, mengatakan memang Partai Gelora dibentuk oleh para pendiri Garbi, namun Garbi dan Gelora tidak sama.
"Garbi tidak berevolusi menjadi gelora. Garbi tetap ormas. Garbi tetap ormas didirikan banyak kader partai," kata Juprizal, Senin, 11 November 2019.
Juprizal mengakui, ia belum tertarik gabung dengan Gelora, karena tujuan pembentukan Garbi adalah jembatan antara kanan dengan kiri dan antara nasionalis dengan agamis.
"Saya tidak masuk gelora, saya tetap di garbi. Tapi kalau ada anggota Garbi masuk gelora ya tidak apa-apa. Saya tidak melarang dan tidak menyuruh, karena politik itu kan pilihan," tambahnya.
Keengganan Juprizal masuk Gelora, karena tidak 'sreg' dengan sistem partai politik di Indonesia saat ini. Pasalnya, partai kerap mendikte kadernya sekarang menjadi kepala daerah.
ADVERTISEMENT
"Karena memang kita melihat sudah banyak kepala daerah masih menjadi petugas partai. Partai itu harus melepas kalau kadernya jadi pemimpin. Itulah alasan mengapa saya tak mau gabung partai," tuturnya.
Garbi, sambung mantan caleg DPD ini, merupakan ormas berhimpunnya semua kader partai guna mendiskusikan arah baru dengan melihat fenomena perpolitikan saat ini.
"Semuanya berjumpa di Garbi. Itu yang namanya arah baru. Kalau arah lama ya politik identitas berdampak negatif di masyarakat bawah. Banyak perbincangan negatif di media sosial misalnya," tuturnya.
Dicontohkannya, sosok ulama Ustadz Tengku Zulkarnaen menjadi sasaran haters hanya karena perbedaan politik.
"Ustadz Tengku Zul dibilang kadrun dan sebagainya. Jadi tidak berkualitas perbincangan kita, peradaban suatu bangsa itu ditentukan pembicaraan masyarakatnya. Kalau begini peradabannya masih peradaban hewan. Rendah betul peradaban kita," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Makanya, ujar Juprizal, Garbi jadi wadah bagi terbelah itu. Itu ide awalnya dari Bang Fahri, ia bisa merangkul semua, fleksibellah komunikasinya," ulasnya.