Konten Media Partner

Diabetes Melitus dan Hipertensi Perburuk Kondisi Ustaz Tengku Zulkarnain

11 Mei 2021 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tengku Zulkarnaen mendatangi Mapolrestabes Medan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tengku Zulkarnaen mendatangi Mapolrestabes Medan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Wafatnya Ustaz Tengku Zulkarnain akibat terpapar COVID-19 usai menjalani perawatan intensif selama 8 hari sejak Minggu (2/5/2021) hingga menghembuskan nafasnya Senin (10/5/2021), saat azan Salat Maghrib berkumandang.
ADVERTISEMENT
Ia terpapar saat Safari Dakwah Ramadhan ke berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
Kondisi padat acara tersebut membuat Ustaz Tengku Zulkarnain kecapean dan gampang terserang Virus Corona.
Kondisi ini diperparah dengan penyakit penyerta almarhum, Diabetes Melitus (DM).
"Menurut dokter yang merawat, itu ada bawaan penyakit Diabetes Melitus (DM)," ungkap Director HRD dan Corporate Communication Rumah Sakit (RS) Tabrani, Ian Machyar, Selasa (11/5/2021).
Ian Machyar mendengar dari asisten Ustaz Tengku Zulkarnain, Safari Dakwah Ramadhan di Riau dilalui almarhum mulai dari Rokan Hulu (Rohul).
Kemudian Dumai, lalu terakhiri di Kabupaten Kuantan Singingi, sebelum akhirnya dinyatakan dirawat dan dinyatakan positif COVID-19.
"Dari Kuansing ke Pekanbaru. Rencananya mau kembali ke Medan, lalu swab-lah, Hasilnya positif. Menurut perkiraan, kecapean juga, kelelahan. Kelelahan karnea dakwah dari berbagai kota,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi, mengatakan almarhum sudah usia tua, tentunya punya penyakit penyerta.
"Komorbidnya itu, ada namanya orang tua, ada penyakit hipertensi, atau segala macam," kata Indra Yovi.
Ia melanjutkan, untuk riwayat perjalanan Ustad Tengku Zulkarnain ia belum tahu pasti.
"Riwayat perjalanan itu saya tidak tahu, memang kami tahunya almarhum sudah dirawat, seperti disampaikan keluarga," jelasnya.
"Beliau dalam beberapa minggu waktu bulan Ramadan tentu melakukan syiar agama. Dimana beliau pergi tentu saya belum bisa memastikan," tambahnya.
Ia mengimbau agar masyarakat yang pernah berkontak erat langsung dengan almarhum untuk melapor ke petugas kesehatan.
"Kami mengimbau di sini, kalau ada saudara-saudaraku kira-kira berkontak dengan ustaz dalam beberapa minggu sebelumnya, dua minggu sebelum dirawat, tolong dikabari ya. Dikasih tahu laporkan kepada Puskesmas setempat. Kami akan melakukan tracking dan tracing nya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Laporan: MUTHI'A AL HAURA/WAYAN SEPIYANA