Eks Pemain Persiraja Ikut Liga Futsal Mitra-GoJek di Pekanbaru

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sebanyak 600 mitra dan keluarga dilibatkan dalam Festival Olahraga Mitra (FOM) GOJEK Pekanbaru.

Aksi serupa ini juga diselenggarakan pada 68 kota di Indonesia bertujuan menyalurkan energi positif dan semangat kebersamaan melalui permainan tradisional khas Indonesia.

Untuk di Pekanbaru, GoJek menggelar kompetisi futsal serta pertandingan permainan rakyat telah lama ditinggalkan di zaman milenial ini.

"Festival Olahraga Mitra merupakan bentuk perwujudan komitmen kami untuk terus mengutamakan mitra driver maupun pelanggan," kata Pejabat Sementara Vice President GoJek Indonesia untuk Regional Sumatera, Erika Agustine di Fajar Futsal, Minggu, 25 Maret 2019.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 23 hingga 24 Maret 2019. Untuk pertandingan futsal diikuti oleh 12 tim.

"Mereka memperebutkan hadiah piala, uang tunai jutaan rupiah, serta berbagai hadiah menarik lain," jelasnya.

Mantan Pemain Persiraja Ikut Serta

Tidak hanya diisi oleh kalangan amatiran. Festival Olahraga Mitra (FOM) GoJek Pekanbaru juga dihadiri mantan pemain sepak bola profesional.

Mantan pemain Persiraja Banda Aceh, Irfandi, turut hadiri acara yang melibatkan 600 mitra dan keluarga GoJek Pekanbaru tersebut.

"Fandi (panggilan Irfandi) terampil dalam mengolah bola karena pernah bergabung di Persiraja Banda Aceh," sebut Erika Agustine.

Di GoJek, Fandi mendirikan koperasi menaungi rekannya sesama mitra pengemudi dengan cara mengolah barang bekas dan tanaman hidroponik. Sehingga, dari hasil keterampilannya itu, ia bisa mendapat penghasilan tambahan.

"Fandi juga tergabung dalam mitra driver kami," jelasnya.

Pada kesempatan sama, Irfandi mengatakan, keterlibatan dirinya menjadi mitra GoJek untuk meningkatkan kesejahteraannya dan keluarga serta rekan-rekannya.

"Saya ingin secara pribadi dan teman-teman memiliki wadah untuk bisa menyalurkan keahlian sekaligus meningkatkan kesejahteraan kita semua," jelasnya.

Irfandi merupakan salah satu mitra driver yang tergabung dalam kepanitiaan FOM Lampung.

Dirinya salah satu saksi mata musibah gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004 lalu dan memutuskan untuk menetap dan berkeluarga di Pekanbaru.