Elite Riau Rebutan Kue Participating Interest 10 Persen di Blok Rokan

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang Pertamina. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang Pertamina. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Penunjukkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Riau Petroleum untuk mengelola Participating Interest (PI) 10 persen di Blok Rokan, dianggap sebagai perebutan elite di bumi Lancang Kuning.
ADVERTISEMENT
Pengamat Politik Riau, Panca Setyo Prihatin, mengatakan elite berebut klaim keberhasilan dan kebaikan di mata masyarakat jelang Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024.
"Tokoh-tokoh yang akan maju (Pilgubri) 2024 (mendatang), sekarang ini perang kebaikan. Klaim, ini perjuangan kita. Politik itu klaim keberhasilan, kebaikan. Tapi kalau ada masalah, dia tidak mau masuk ke sana," ungkap Panca, Rabu (25/8/2021).
Gubernur Riau, Syamsuar, sudah memutuskan Riau Petroleum sebagai pengelola PI 10 persen.
BUMD perminyakan yang dibentuk jelang habisnya kontrak CPP Blok, 2002 silam itu, bersama-sama dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR), akan meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan 165 ribu barel per hari.
Namun, sejak dibentuk 2002 silam hingga kini, Riau Petroleum sama sekali belum pernah terdengar kiprah BUMD tersebut di dunia perminyakan di bumi Lancang Kuning.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, momentum peralihan ini Blok Rokan diikuti dengan PI 10 persen menjadi magnet isu sangat kuat. Tak heran hal ini juga menjadi arena klaim para politisi.
"Di Riau Petroleum ini ya ada kemungkinan politik klaim. Ini bagian strategi politik. Bisa saja diklaim bagian dari perjuangan mereka, ada dokumentasi dipaparkan ke publik. Dari sini diharapkan masyarakat memiliki atensi, ada ketertarikan dan keyakinan dia berjuang untuk rakyat," papar Panca.
Menurut Panca, kunci dalam politik seberapa mampu politisi menjual isu. Menurutnya, hal ini lebih baik dibandingkan menjadi politik uang.
"Itu tidak masalah, politik memang begitu, how you get the power. Kalau untuk klaim jasa ya boleh saja. Ini jadi masalah ketika uang ini digunakan untuk politik langsung. Ini rawan bagi kepala daerah incumbent," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, kepala daerah menjadi calon incumbent di 2024 nanti sangat potensial memaksimalkan klaim keberhasilan di Blok Rokan. Alasannya, posisinya sedang aktif menjabat sekarang.
"Apalagi pejabat formal, dia berkomunikasi dengan Pejabat Pertamina, pejabat lokal, 10 persen dikelola Riau Petroleum, sangat potensial," tutup Panca.