Gojek, Motor Ekonomi Keluarga di Tengah Pandemi Corona

Konten Media Partner
21 Oktober 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tas GoFood yang dibawa oleh mitra driver Gojek. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Tas GoFood yang dibawa oleh mitra driver Gojek. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Malam itu, Reza tampak begitu sibuk. Badannya yang tambun terus bergerak hingga keringat bercucuran membasahi pelupuk mata.
ADVERTISEMENT
Kesibukan sehari-hari itulah menghapus getir, mengubahnya menjadi senyum bahagia. Senyum nan merekah renyah menggoreskan lembah-lembah tajam di keningnya.
Di saat semua tiarap akibat pandemi Virus Corona, Reza justru memberanikan diri mengadu rezeki. Ia membuka warung jajanan di pinggir jalan.
Modal utamanya, keberanian dan kepercayaan. Percaya, Tuhan Yang Maha Kuasa sangat Maha Pemberi Solusi. Berani waktunya mengambil keputusan saat pekerjaannya mulai bergelora akibat pandemi.
"Empat bulan lalu, saya dikira orang-orang sedikit "gangguan jiwa". Ketika itu pandemi awal-awal dan orang takut diserang COVID-19 hingga nyaris melumpuhkan nyaris seluruh sendi-sendi kehidupan, saya justru memulai usaha," jelas Reza, Rabu (21/10/2020).
Tapi, keyakinan Reza, berdiam diri juga tak akan mengubah apapun. Bermodalkan cekak, bapak dua anak itu memesan gerobak.
GoFood. Foto: dok
Ia mempertaruhkan sebagian tabungan. Gerobak berdiri, lemari kaca pun terisi. Gerobak itu diberi warna kuning menyala. Terpampang tulisan aksen merah dengan nama Kebab Alif.
ADVERTISEMENT
Menyadari usahanya bakal berat di tengah pandemi, Reza memutar otak. Ia berinisiatif mendaftarkannya ke Gojek melalui fitur GoFood.
Fitur ini ia pilih dengan berbagai alasan. Pertama, di Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, tempatnya bermukim, super apps Asia Tenggara dengan total 190 juta kali unduhan itu memiliki jangkauan luas.
Alasan itu masuk akal, mengingat Gojek telah ada di Kota Pekanbaru sejak 2017 silam. tak kurang 3.000 mitra pengendara telah bergabung di sana, melayani warga Kota Madani.
Kedua, saya berpikir pandemi ini tidak akan menghentikan orang membeli makan dan jajan. Hanya saja, kata dia, pandemi akan menjadi titik balik perubahan perilaku konsumen.
"Dari awalnya direct buyer menjadi indirect buyer, atau sederhananya banyak membelanjakan uang secara virtual melalui GoFood," kata Reza.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, ia ingin menjadi bagian dari 15 ribu mitra UMKM Pekanbaru yang terdaftar di aplikasi anak negeri itu. Ia ingin terus tumbuh serta berkembang hingga kini bersama Gojek.
Reza yakin, Gojek telah merambah lima negara akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan cepat di masa pandemi.
Terbukti, Reza tidak salah langkah. Meski sempat terseok-seok, empat bulan berselang, usahanya mulai menunjukkan hasil.
Berawal dari satu gerobak, usahanya berkembang dan memiliki satu cabang. Patut diingat, jelas Reza, usahanya dilakukan di waktu kurang beruntung.
Kedua usahanya kini berada di lokasi strategis, sebuah wilayah pemukiman pada penduduk, bagian selatan Kota Pekanbaru.
Layanan pesan antar makanan GoFood di Gojek. Foto: Aditya Panji/kumparan
Reza bilang, mayoritas pelanggannya memesan dari GoFood. Menjaga rasa, kualitas, dan strategi promo dia terapkan pada waktu tertentu membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, meski kecil-kecilan, namun usaha ini cukup untuk membuat dapur saya tetap mengepul," katanya merendah.
Malam itu, ada tiga driver Gojek mengantre. Semangat pria 30 tahun terbakar, tak kalah panas dengan api kompor yang berkobar membakar teflon lebar.
Lain Reza, lain pula Imelda. Ibu muda seorang anak itu merasakan manfaat besar keberadaan Gojek kini telah melayani ratusan kota di lima negara dunia.
Imelda kesehariannya menikmati waktunya menjaga si kecil berusia tiga tahun itu, terbantu dengan keberadaan beragam fitur Gojek. Terutama, GoFood dan GoShop.
Imelda cerita, keberadaan Gojek telah membantu dia dalam menyelesaikan limitasi dan hambatan selama pandemi. Terutama saat suaminya harus bertugas hingga berhari lamanya karena tuntutan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Imelda sebagai konsumen, Reza menjalankan kebab, bersama jutaan pengguna lainnya di seluruh Indonesia yang menjadi bagian dari Gojek akan menjadi penggerak roda ekonomi di tengah pandemi seperti ini.
Andalan Tatanan Hidup Baru
Gojek menjawab tantangan dengan meluncurkan inisiatif Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan atau dikenal dengan J3K guna memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah pandemi global Covid-19.
Inisiatif J3K ini merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif.
Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan, inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam menerapkan gaya hidup sehat, terutama bagi para mitranya yang melayani para pelanggan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Inisiatif utama Jaga Kesehatan adalah mewajibkan pengecekan suhu tubuh bagi mitra driver di 200 titik Posko Aman J3K di berbagai kota besar, serta kewajiban pengecekan suhu tubuh bagi karyawan mitra usaha GoFood.
Layanan GoFood dari Gojek unggul diantara 46 aplikasi pengantaran terbesar dari 17 negara, termasuk UberEats, Walmart, Swiggy, dan Zomato. Foto: dok. Gojek
Gojek secara konsisten juga memberikan informasi prosedur kesehatan kepada pelanggan melalui shuffle card di aplikasi Gojek.
Sementara itu, Jaga Kebersihan di dalam inisiatif J3K adalah program Gojek dalam memastikan kebersihan ekosistem dengan membuat Posko Aman J3K.
Tempat ini sebagai tempat melakukan disinfeksi kendaraan dan helm, pendistribusian masker, hairnet, dan hand sanitizer bagi para mitra driver.
“Upaya lain dalam menjaga kebersihan ekosistem adalah dengan menerapkan protokol kebersihan bagi mitra usaha GoFood. Mitra GoFood diimbau untuk menyediakan wastafel dan hand sanitizer bagi mitra driver, dan menjaga makanan tetap higienis. Di layanan GoFood, kami juga menyediakan daftar outlet mitra yang secara konsisten menerapkan penggunaan masker dan pengecekan suhu bagi karyawan, serta penggunaan segel pengaman pada kemasan,” ujar Nila Marita.
ADVERTISEMENT
Kemudian Jaga Keamanan di dalam inisiatif J3K merupakan program Gojek dalam memberikan perlindungan untuk keamanan bersama. Di dalam aspek ini, Gojek memberikan informasi suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mereka yang dapat dilihat pelanggan di aplikasi. Fitur ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Prosedur lain untuk jaga keamanan dengan adanya sekat pelindung di GoCar dan GoRide, kewajiban driver menggunakan masker, dan anjuran penggunaan sarung tangan.
Selain itu, imbauan penumpang membawa helm SNI milik pribadi, hingga tersedianya Zona NyAman J3K bagi pelanggan untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.
Prosedur jaga keamanan juga sangat dioptimalkan untuk layanan GoFood.
Mulai dari hadirnya layanan GoFood pickup bagi pelanggan ingin mengambil sendiri pesanan di outlet mitra, hingga pengantaran tanpa kontak fisik (contactless delivery) dengan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan antara pelanggan-mitra driver yang juga berlaku untuk GoSend, GoShop, GoMart.
ADVERTISEMENT
Di Pekanbaru, Branch Manager Gojek Pekanbaru, Julianda mengatakan, mereka melakukan pengecekan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, pembagian handsanitizer secara berkala kepada mitra roda-dua dan roda-empat.
Menghindari kerumunan para driver Gojek yang akan dicek suhu tubuh digilir secara bergantian dan minimal 5 kali sebulan. Sedangkan setiap harinya akan ada sekitar 100 driver Gojek dan 20-40 driver Gocar yang akan dicek suhu tubuhnya.
"Jadi nanti bakal masuk pesan ke mitra driver untuk pengecekan suhu tubuh, nanti drivernya datang registrasi langsung di-scan. Kalau ada orderan masuk nanti akan muncul pemberitahuan mitra ini sudah dilakukan pengecekan suhu butuh dan kendaraannya sudah disemprot disinfektan," ujarnya.
Apabila saat dicek suhu tubuh driver tersebut diatas 37,8 derajat Celcius keatas, kata Julianda, driver tersebut akan dilakukan rapid test.
ADVERTISEMENT
"Biaya rapid test ditanggung Gojek. Kalau driver tersebut ternyata positif dan harus diisolasi, kami pun akan memberikan subsidi," tuturnya.
Teranyar, inovasi Gojek berhasil menyabet penghargaan aplikasi paling ramah pengguna di dunia.
Layanan pesan antar makanan merupakan bagian dari ekosistem Gojek itu membuktikan kemampuan Indonesia sebagai bagian dari pemain utama di era digital.
GoFood meraih peringkat nomor satu sebagai aplikasi paling ramah pengguna (User Experience/ UX) di dunia. Pada saat yang sama, GoFood juga menjadi terbaik ke-2 dalam aspek pengalaman pelanggan (Customer Experience/ CX).
Peringkat GoFood ada di urutan tertinggi di antara 46 aplikasi global sejenis dari 17 negara. Di bawah GoFood antara lain UberEats, Walmart, Swiggy, dan Zomato.
ADVERTISEMENT
Penilaian tersebut merupakan hasil riset global independen oleh lembaga riset global UXalliance, Usaria , dan Somia CX berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark” (Aplikasi Pengantaran di masa COVID-19: Tolok Ukur Global).
Dari semua aplikasi yang dinilai, GoFood mendapat skor 97 persen dalam kategori keramahan pengguna (UX), skor 84 persen dalam pengalaman pelanggan (CX), serta skor sempurna 100 persen untuk peringkat kegunaan (usefulness rank). Riset menekankan bahwa GoFood dinilai sangat bermanfaat semasa pandemi Covid-19.
Gojek telah membantu pemerintah mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pandemi saat ini, terutama sektor UMKM, restoran, dan usaha lainnya yang berkaitan erat dengan sosial masyarakat.