Konten Media Partner

Huis van Behauring, Penjara Raja-raja Penentang Belanda di Riau

28 Mei 2019 15:29 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan ruang tahanan di Benteng Huis van Behauring dengan pintu besi yang terbuka agar pengunjung bisa masuk. Benteng ini terletak di Pulau Bengkalis, Kabupate Bengkalis, Riau.
zoom-in-whitePerbesar
Deretan ruang tahanan di Benteng Huis van Behauring dengan pintu besi yang terbuka agar pengunjung bisa masuk. Benteng ini terletak di Pulau Bengkalis, Kabupate Bengkalis, Riau.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Sangat sedikit peninggalan sejarah dari masa kolonial Belanda yang ada di Provinsi Riau. Salah satunya adalah Benteng Huis van Behaurin yang ada di Jalan Pahlawan, Kota Bengkalis. Tak banyak generasi muda yang mengetahui sejarah di balik bangunan bercat putih yang dulunya difungsikan sebagai penjara ini.
ADVERTISEMENT
"Dari cerita orang tua saya, Benteng Huis van Behauring ini dibangun tahun 1810. Dulunya berfungsi penjara untuk memenjarakan raja, tokoh masyarakat, dan siapa saja yang menentang penjajahan Belanda," kata Zuraijah (59), penjaga Benteng Huis van Behauring, saat ditemui SELASAR RIAU, Sabtu (25/5).
Banyak raja dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah saat itu yang dimakamkan di lahan benteng yang dibangun pada 1810 ini.
Menurut Zuraijah, banyak raja dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah saat itu yang dimakamkan di lahan benteng ini. Zuraijah sendiri mengaku sudah lama bekerja menjaga Benteng Huis van Behauring, yakni sejak orang tuanya menjabat sebagai kepala penjaga.
"Dulunya almarhum bapak saya (M. Nuh Abbas) petugas keamanan di bangunan ini. Sudah sejak 1995 keluarga kami menjaga bangunan ini sampai sekarang," ujar Zuraijah.
Bagian tengah Benteng Huis van Behauring ini dulunya merupakan lima ruang tahanan. Namun Pemerintah Provinsi Riau merenovasinya menjadi taman dan sebuah kolam.
Untuk memasuki Benteng Huis van Behauring, pengunjung harus masuk melalui sebuah gerbang sebagai pintu masuk satu-satunya ke dalam lorong penjara. Dari pintu itu, pengunjung akan melewati dua ruangan yang terletak di kanan dan kiri.
ADVERTISEMENT
Kini kedua ruangan itu digunakan sebagai kamar bagi Zuraijah dan kedua anaknya.
"Konon, dulunya dua ruangan ini dijadikan semacam kantor bagi sipir atau pintu masuk penjagaan," kata Zuraijah.
Salah satu bagian dalam ruang tahanan di Benteng Huis van Behauring.
Benteng Huis van Behauring dibangun dengan gaya khas Eropa pada zamannya oleh seorang arsitektur asal Portugis. Bangunan itu berbentuk huruf 'U' dengan ruang tahanan berjumlah 20 buah.
"Dulunya bangunan ini terdapat 25 kamar tahanan, tapi setelah direnovasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ada ruangan dirobohkan dan dijadikan kolam taman di tengah kamar tersebut," kata Zuraijah.
Sebenarnya terdapat prasasti yang bertuliskan tahun benteng tersebut dibangun. Namun prasasti itu hilang setelah direnovasi.
Sejumlah ruang tahanan di Benteng Huis van Behauring yang dilihat dari bagian tengah bangunan.
Salah satu bagian yang direnovasi Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata yaitu sisi depan bangunan Benteng Huis van Behauring. Di bagian tersebut, pemerintah membangun taman beserta sebuah kolam yang tujuannya untuk pengunjung beristirahat sejenak. Renovasi inilah yang membuat lima ruang tahanan hilang.
ADVERTISEMENT
"Kalau taman di depan bangunan ini yang bangun Dinas Pariwisata, sehingga tiap akhir pekan atau pada sore hari banyak warga yang duduk santai di taman ini," pungkas Zuraijah.