Kapitra: Saya Akan Tangkap Anak Jokowi, Jika...

POLITISI PDI Perjuangan, Kapitra Ampera (kanan) bersama Presiden Joko Widodo, di Gedung LAM Riau, Sabtu, 15 Desember 2018.

SELASAR RIAU, PEKANBARU - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Kapitra Ampera, benar-benar serius mengincar kursi Jaksa Agung yang kini diduduki politisi Partai Nasdem.

Ia berjanji jika diberi kesempatan sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan menangkap anak-anak Jokowi jika terbukti lakukan kejahatan sekalipun.

"Penegakan hukum harus radikal, tidak ada toleransi lagi, mau dia anak Presiden (Jokowi), mau rakyat biasa, kita akan tangkap, tidak ada perbedaan hukum," tegas Kapitra, Rabu, 7 Agustus 2019.

Bahkan, janji Kapita lagi, apabila anaknya sendiri melakukan kejahatan, ia akan menambah dua kali lipat tuntutan hukuman anaknya sebagai contoh kepada masyarakat.

"Kalau anak Kapitra melakukan kejahatan, hukumannya harus dua kali lipat dari hukuman biasa. Karena Kapitra harus memberi contoh ke masyarakat," tuturnya.

Caleg DPR RI dari Dapil Riau II pada Pemilu 2019 ini menjelaskan, ia nanti akan memberi sanksi tegas terhadap dua permasalahan besar bangsa ini, Narkoba dan Korupsi. Kapitra bahkan siap memberikan sanksi hukuman mati.

"Kalau saya jadi Jaksa Agung, korupsi diatas Rp 1 miliar, saya tuntut mati. Pengedar narkoba diatas 1 ons atau 1 gram, tuntut mati juga. Saya akan carikan payung hukumnya. Tidak peduli dengan HAM, selagi hukum positif membolehkan hukuman mati. Kenapa tidak?" tegasnya.

Korupsi, kata Kapitra, memberikan dampak sangat perih terhadap masyarakat dimana bisa membunuh banyak orang karena menghambat pembangunan dan mematikan kesempatan kerja.

Sedangkan narkoba, sudah sangat jelas menghancurkan masa depan anak bangsa Indonesia, sudah seharusnya diberlakukan hukuman mati bagi mereka.

"Efek jera pasti akan terjadi di masyarakat nanti, masalah bangsa ini gak pernah selesai, karena tidak formula yang efektif. Akibatnya, korupsi dan narkoba semakin diberantas semakin marak dia," ulasnya.

Reporter: HASBULLAH TANJUNG