Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kapten Kapal Asal India Negatif, Negara Peroleh Pajak CPO Rp 10 Miliar
15 Mei 2021 15:45 WIB
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kapten Kapal tanker MT ARK Progress berbendera India, JRM yang dinyatakan positif COVID-19, kini sudah sembuh dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit di Pekanbaru, Sabtu (15/5/2021).
ADVERTISEMENT
Kapten kapal tanker MT ARK Progress tersebut dirawat sejak dinyatakan positif dari hasil Swab PCR dan dievakuasi Polres Dumai bersama-sama dengan Dinas Kesehatan dan KKP Dumai, Minggu (2/5/2021).
"Benar, kapten kapal sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. Besok kapal tanker sudah diperbolehkan kembali ke India dengan membawa 6.000 ton CPO," ungkap Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta, Sabtu (15/5/2021).
Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta menjelaskan, kapal tanker pengangkut CPO MT ARK Progress juga sudah mengantongi Sertifikat Izin Karantina yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Laut Dumai.
Sertifikat Izin Karantina tersebut dikeluarkan KKP Dumai pada 11 Mei 2021. KM ARK Progress akan berangkat menuju India dengan membawa 6.000 ton CPO.
"Rencananya KM ARK Progress akan berangkat meninggalkan Dumai menuju India dengan membawa 6.000 ton CPO esok hari, Minggu, 16 Mei 2021," ungkap AKBP Andri.
ADVERTISEMENT
Andri Ananta juga menjelaskan, dari 6.000 ton CPO sawit Riau yang dibawa tersebut, pajak yang diterima negara sebesar Rp 10 miliar.
Tak hanya itu, tutur Andri, dengan 6.000 ton CPO sawit yang dibawa ke India memiliki nilai Rp 97,5 miliar.
"Negara memperoleh pendapatan pajak dari 6.000 ton CPO diangkut ke India tersebut sebanyak Rp 10 miliar. Selain itu, nilai 6.000 ton CPO tersebut sama dengan Rp 97,5 miliar," ungkap Andri.
Sebelumnya, kapten kapal tanker MT, JRM bersama 4 ABK dinyatakan positif COVID-19. Kapten kapal dirawat pada sebuah rumah sakit di Pekanbaru, sedangkan 4 ABK menjalani isolasi mandiri dan perawatan di atas kapal.