Kartun Nabi Muhammad di Charlie Hebdo, Ini Kata Kartunis Riau

Konten Media Partner
31 Oktober 2020 21:50 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo. Foto: Eric Feferberg/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo. Foto: Eric Feferberg/AFP
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kartunis Riau, Eko Faizin mengutuk keras majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, kerap menampilkan kartun sesosok pria memakai pakaian timur tengah disebut sebagai karikatur Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
"Sebagai muslim dan kartunis, aku mengutuk keras pembuatan kartun Nabi Muhammad," jelas Eko, Sabtu (31/10/2020).
Pemilik akun kreator Fakartun acap kali menggunakan satir dalam karya-karyanya menilai, apa dilakukan kartunis di media Charlie Hebdo, tidak lagi sesuai dengan kaidah kebebasan berekspresi dalam seni.
Charlie, tutur Eko, sudah menyerang nilai-nilai dianut kelompok lain.
"Seharusnya atas nama kebebasan berekspresi pun, kalau mereka tahu Nabi Muhammad tidak boleh digambarkan dalam bentuk apapun, sebaiknya ya menghargai Islam," ujar Eko.
Ia menjelaskan, keberhasilan kartun satir terletak di reaksi pihak dijadikan objek satir.
Namun demikian, jelasnya, kendati tidak ada aturan baku mengenai kartun satir sebagai media seni, etika kebebasan berekspresi juga harus dijaga.
EKO Faizin (kanan) bersama senior kartunis Riau, Furqan LW.
"Pesan kartun satir apabila ada reaksi dari disindir atau disinggung, berarti si pembuat berhasil dalam karyanya. Sebenarnya tidak ada aturan atau pedoman bikin kartun. Namun kalau menyangkut agama apalagi Nabi Muhammad tidak dibolehkan," jelas Eko.
ADVERTISEMENT
Pengurus Sindikat Kartunis Riau (Sikari) ini menjelaskan, dalam Islam menggambar nabi saja tidak boleh, apalagi melecehkannya. Ini tentu sangat melukai umat Islam.
"Soalnya menggambar nabi yang baik-baik saja dilarang apalagi melecehkan," tutupnya.
Laporan: SIGIT EKA YUNANDA