Kebakaran Angkot di Riau: 9 Orang Selamat, 1 Bayi Alami Luka Bakar Parah

Konten Media Partner
7 November 2021 19:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BALITA korban angkot yang terbakar diduga akibat korsleting listrik dievakuasi menggunakan mobil ambulance menuju rumah sakit, Sabtu (7/11/2021), dengan kondisi luka bakar parah.
zoom-in-whitePerbesar
BALITA korban angkot yang terbakar diduga akibat korsleting listrik dievakuasi menggunakan mobil ambulance menuju rumah sakit, Sabtu (7/11/2021), dengan kondisi luka bakar parah.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BAGANSIAPIAPI - Satu keluarga menjadi korban terbakarnya Angkutan Kota (Angkot) di Jalan Lintas Sumatera Riau-Sumatera Utara, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Sabtu (6/11/2021).
ADVERTISEMENT
Walau satu keluarga berjumlah 9 orang tersebut selamat, namun seorang balita mengalami luka bakar cukup parah.
"Satu keluarga berjumlah 9 orang ini hendak mengantar kerabat berobat. Namun angkot mereka tumpangi tiba-tiba mengeluarkan asap dan terbakar," ungkap Kapolres Rokan Hilir, AKBP Nurhadi Ismanto, Minggu (7/11/2021).
Kapolres AKBP Nurhadi Ismanto mengatakan, Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran angkot tersebut. Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korstleting listrik.
Saat ini, korban 9 orang yang selamat dari insiden kebakaran dilarikan ke RS guna mendapatkan perawatan intensif.
"Satu balita kondisinya terbakar 90 persen dan dirujuk semua ke RS Pekanbaru," jelasnya.
Insiden ini, tuturnya, cepat diketahui karena lokasi angkot terbakar dekat dengan tempat penyelenggaraan vaksin.
Sehingga aparat berjaga di sana langsung ikut membantu evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Kejadiannya dekat lokasi vaksinasi, jadi ada anggota mengetahui hal itu langsung membantu korban yang ada dalam angkot tersebut," jelasnya.
AKBP Nurhadi mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran Angkot, namun dugaan saat ini kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
"Dugaan awal akibat hubungan pendek arus listrik," pungkasnya.
Laporan: DEFRI CANDRA