Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi di Riau

Konten Media Partner
3 April 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara sepeda motor mengantre membeli bahan bakar Pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara sepeda motor mengantre membeli bahan bakar Pertalite di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah memicu inflasi di Provinsi Riau. Kenaikan untuk BBM jenis Pertamina Dex, Dexlite, Pertamax, Pertamax Turbo dilakukan pemerintah sejak Februari 2022 silam.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat selama Maret 2022 telah terjadi inflasi 0,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 108,78.
"Peningkatakan harga BBM pada Maret 2022 telah memicu inflasi yang disumbangkan oleh cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, jengkol, ikan serai, sewa rumah, ikan tongkol, dan kentang," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin, Sabtu (2/4/2022).
Ia menjelaskan, inflasi juga terjadi karena adanya peningkatan harga ditunjukkan naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran.
Kedelapan indeks kelompok pengeluaran antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,25 persen.
Kemudian diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa 1,70 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,66 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok transportasi masing-masing 0,28 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,19 persen.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,15 persen," tambahnya.
Lanjut Misfaruddin, sementara menghitung Inflasi Tahun Kalender Januari - Maret 2022 tercatat sebesar 1,87 persen, sedangkan inflasi Tahun Ke Tahun Maret 2021 - Maret 2022 tercatat sebesar 3,22 persen.
"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi di antaranya Kota Pekanbaru sebesar 0,93 persen, Kota Dumai sebesar 0,66 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,18 persen," jelasnya.
Sebagai informasi, 24 kota di Pulau Sumatera yang dihitung IHK, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,35 persen, diikuti oleh Kota Tanjung Pandan sebesar 1,29 persen, Kota Bukittinggi dan Kota Tembilahan masing-masing sebesar 1,18 persen.
ADVERTISEMENT
Laporan: HASLINDA