Kisah 2 Bupati Wanita di Riau Dapat Tambahan Vaksin dari Kemenkes

Konten Media Partner
1 November 2021 19:24 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KAPOLDA Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi bersama Bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi, saat melihat vaksinasi massal untuk suku pedalamanm Talangmamak, beberapa waktu lalu.
zoom-in-whitePerbesar
KAPOLDA Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi bersama Bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi, saat melihat vaksinasi massal untuk suku pedalamanm Talangmamak, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Berbagai kabupaten dan kota di Riau mengeluhkan keterbatasan kuota vaksin sehingga mengakibatkan daerah mereka kategori PPKM Level 3.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi dua bupati perempuan di Bumi Lancang Kuning ini beragam upaya harus dilakukan guna mendapatkan vaksin.
Dimulai dari Bupati Indragiri Hulu (Inhu), Rezita Meylani Yopi, pada 3 September 2021, mengirimkan surat langsung ke Menteri Kesehatan untuk meminta penambahan pasokan vaksin guna mencapai herd immunity 70 persen seperti diinginkan Presiden Joko Widodo.
Surat Bupati Inhu itu kemudian dibalas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 5 Oktober 2021 dengan menyetujui pemberian 12.500 vial atau 25 ribu dosis Sinovac untuk tahap pertama.
"Alhamdulillah, Kemenkes tidak terlalu lama merespon dan menyetujui mengirimkan 25 ribu vaksin ke Inhu. Bahkan setelah permintaan berikutnya atau sekitar dua pekan kemudian, kembali Menteri Kesehatan mengirimkan sebanyak 25 ribu vaksin," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhu, Elis Julinarti, Senin (1/11/2021).
ADVERTISEMENT
Elis menjelaskan, permintaan vaksin yang dikabulkan Menteri Kesehatan tidak terlepas dari koordinasi bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 di daerah.
Dalam beberapa kali pertemuan, persentase jumlah warga yang divaksin masih minim.
Pemicunya, jumlah warga yang divaksin disebabkan berkurangnya jumlah vaksin diterima daerah.
Sehingga dalam rapat koordinasi bersama Tim Satgas, diminta kepada Dinas Kesehatan untuk membuat surat permintaan vaksin kepada Menteri Kesehatan.
Penanganan Covid-19 ini masuk dalam 100 Hari Kerja sebagai Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi. Sebelumnya, jumlah warga divaksin hanya 15 persen dan saat ini sudah mencapai 34,1 persen per Sabtu (30/1) lalu.
Menghadapi gelombang ketiga penularan Covid-19 ini, pihaknya berupaya mengejar target 70 persen untuk vaksinasi.
"Saat ini, Inhu berada di urutan keempat terbanyak se-Riau melakukan vaksinasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan meminta vaksin dari pusat itu menjadi percontohan daerah lain.
Kadiskes Elis Julinarti mengatakan, ada sejumlah kabupaten dan kota telah berkoordinasi dengan Bupati Inhu tentang proses mendapatkan vaksin dari Menteri Kesehatan.
"Bu Bupati meminta saya untuk menjelaskan langkah-langkah dilakukan untuk mendapatkan vaksin dari Menteri Kesehatan kepada beberapa daerah di Riau. Karena Bu Bupati ditelepon oleh beberapa orang kepala daerah menanyakan tentang proses mendapatkan vaksin tersebut," ungkap Elis Julinarti.
Memang katanya, permintaan vaksin kepada Menteri Kesehatan juga dilengkapi dengan narasi tentang kondisi penanganan Covid-19.
Sehingga dengan dasar itu pula, Menteri Kesehatan mengkaji hingga menyalurkan vaksin ke daerah.
Penyampaian surat permintaan vaksin kepada Menteri Kesehatan, sambungnya, juga tidak terlepas dengan koordinasi dengan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Kapolda Riau saat itu mendukung, karena jumlah warga Inhu yang masih minim divaksin.
Untuk saat ini, katanya, masih ada sekitar 20 ribu vaksin tersisa. Keberadaan vaksin tersebut disebar ke semua puskesmas.
"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolres Inhu untuk meminta titik-titik pelaksanaan vaksinasi. Hal itu untuk mengejar vaksinasi 1 persen per hari," pungkas Elis Julinarti.
Sementara itu, usai berkonsultasi dengan Bupati Rezita Meylani Yopi, Bupati Bengkalis, Kasmarni, langsung berkirim surat ke Kemenkes.
Hasilnya, dengan cara serupa Bengkalis memperoleh 79.290 dosis terdiri dari Pfizer 43.290 dosis dan Sinovac 36.000 dosis.
"Iya, benar kita kirimkan surat ke Kemenkes. Alhamdulillah, surat kita dibalas dan dikirim 79.290 dosis vaksin. Perinciannya, Pfizer 43.290 dosis dan Sinovac 36.000 dosis," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bengkalis dr Ersan Saputra kepada wartawan, Ahad (31/10).
ADVERTISEMENT
Ersan menjelaskan, surat dari Bupati Bengkalis itu ditujukan ke Dirjen P2P Kemenkes di Jakarta.
"Benar, Bupati mengajukan permohonan penambahan vaksin ke Dirjen P2P Kementerian Kesahatan RI di Jakarta," kata Ersan.
Pekan lalu, Bupati Bengkalis, Kasmarni, mengatakan Kabupaten Bengkalis sudah mendapatkan vaksin sebanyak 114 ribu lebih atau sekitar 27 persen dari target 421 ribu.
Jumlah tersebut jauh dari target 70 persen herd immunity diminta Pemerintah Pusat.
Capaian vaksinasi di Kabupaten Bengkalis terus bertambah seiring dilaksanakannya vaksinasi Indonesia Bangkit.
"Saya berharap, semoga kegiatan vaksinasi ini terus dilakukan sesuai dengan target Pemerintah," kata Bupati.
Laporan: TIM SELASAR RIAU