Konten Media Partner

Lapas Terpadat Kedua di Indonesia Ada di Kuansing Riau, 40 Napi Tidur Sekamar

1 Desember 2022 11:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Lapas Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, Riau, saat dikunjungi Kepala Kanwil Kemenkum HAM Riau, Muhammad Jahari Sitepu. (Dok. Kanwil Kemenkumham Riau)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Lapas Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, Riau, saat dikunjungi Kepala Kanwil Kemenkum HAM Riau, Muhammad Jahari Sitepu. (Dok. Kanwil Kemenkumham Riau)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, KUANSING - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau, mendapatkan predikat Lapas terpadat kedua di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun SELASAR RIAU, Lapas yang berada di jantung Ibukota Kabupaten Kuansing ini memiliki 11 kamar. Ukuran kamar dalam Lapas ini juga berbeda-beda.
Untuk ukuran kamar 4x5 meter itu dihuni 40 orang warga binaan. Sementara kamar 2x4 m dihuni 20 orang.
Kemudian ada juga kamar yang berfungsi sebagai musala dihuni sebanyak 90 orang. Di dalam kamar yang sempit itu warga binaan harus tidur berdesak-desakan.
Lapas yang seharusnya hanya untuk dihuni 53 orang, kini ditempati 343 orang. Sehingga Lapas Kelas II B Teluk Kuantan mengalami over kapasitas sampai 650 persen.
"Ada 11 kamar ukurannya satu kamar beda-beda," ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Aldino Octalaperta, Rabu (30/11).
Pemkab Kuansing Hibahkan Lahan 5 Hektare untuk Lapas
ADVERTISEMENT
Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing sebelumnya sudah menghibahkan lahan seluas 5 hektare yang ada di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, untuk Lapas.
"Iya, luasnya 5 hektare lahan kebun di Jake sudah dihibahkan untuk pembangunan Lapas," ujar Asisten II Setda Kuansing, Maisir, Senin (17/10) lalu.
Serah terima hibah lahan tersebut disaksikan langsung Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, saat menghadiri acara di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Kota Pekanbaru pada September 2022 lalu.
Menurut Maisir kondisi lahan yang diserahkan tersebut cukup datar untuk dibangun Lapas.
"Kalau lahan pertama dulu topografinya cukup miring maka diganti dengan lahan kebun di Jake yang cukup datar," katanya.
Dikatakan Maisir sesuai keinginan pihak Lapas mereka mengusulkan agar luas lahan 5 hektare untuk dibangun Lapas.
ADVERTISEMENT
"Usulannya dari dulu 5 hektare, sekarang diserahkan lahan kebun Pemkab yang di Jake," katanya.
LAPORAN: ROBI SUSANTO