Mahasiswa Pertukaran Asal Jakarta Diduga Jadi Korban Seksual di Riau

Konten Media Partner
27 Oktober 2022 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Warganet dihebohkan dengan cuitan di media sosial Twitter lantaran menyebutkan adanya perilaku tak senonoh saat program pertukaran mahasiswa pada universitas Islam di Riau
ADVERTISEMENT
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau, malah disodomi sama dua mahasiswa sono saat di asrama kampus. Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," bunyi cuitan dari akun @mazzini_gsp.
Hingga saat ini pemilik cuitan tersebut enggan membeberkan universitas mana menjadi tempat perbuatan tersebut.
Ini menimbulkan pertanyaan dari warganet dan menebak-nebak sendiri kampus mana disinggung dalam twit tersebut.
Banyak warganet menduga-duga kampus tersebut Universitas Islam Riau (UIR) dimaksud oleh cuitan tersebut. Pasalnya, UIR menjadi satu-satunya kampus di Riau yang menerima program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), program Kemendikbud Ristekdikti dan Kementerian Keuangan.
Dalam program tersebut, 136 mahasiswa akan berkuliah di kampus UIR selama empat bulan dua minggu dimulai 8 September 2022 hingga 20 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
Ratusan mahasiswa memilih UIR sebagai perguruan tinggi tujuan berasal dari berbagai sekolah tinggi serta universitas se-Indonesia.
Di antaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Airlangga, STKIP Invada Cirebon, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Haluoleo Kendari, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Yapis Papua.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Humas UIR, Harry Setiawan, mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi terkait dugaan tersebut.
"Kami belum menerima laporan resmi dari mahasiswa yang bersangkutan. Di internal kampus kami melakukan proses mitigasi untuk menemukan faktanya," sebutnya melalui pesan WhatsApp.
Cuitan tersebut hingga kini telah di-retweet ribuan kali dengan ratusan komentar beragam dari warganet.
Laporan: DEFRI CANDRA