Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pedagang Ini Kaget saat Jenderal Bintang 2 Borong Semua Dagangannya
24 Juli 2021 17:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Wati (65) tetap fokus melantunkan ayat-ayat suci Alquran yang dibawanya dari rumah.
ADVERTISEMENT
Kitab suci tersebut setiap selalu menemaninya mencari nafkah dengan berjualan buah-buahan pada malam hari di tepi Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, sebelum Rumah Sakit Eka Hospital.
Sambil menunggu pembeli yang membeli buah-buahannya, Wati tetap membaca Alquran.
Ia tak mengindahkan iring-iringan mobil yang berhenti tepat di depan kotak buah-buahan yang diletakkan di atas sepeda tuanya, Jumat malam (24/7/2021), pukul 23.00 WIB.
Perempuan tua itu baru sadar saat orang mulai ramai mendekati dagangan buah-buahnya.
Ia segera menghentikan bacaan ayat-ayat suci Alqurannya. Wati kemudian berdiri untuk melayani pembeli baru datang tersebut.
Namun, pembeli itu melarangnya. “Enggak apa-apa Bu, dilanjutkan mengajinya, saya temani," tutur pembeli itu sembari duduk ditemani anak buahnya sambil membuka Alquran.
ADVERTISEMENT
Wati lebih kaget lagi saat mengetahui pembelinya malam itu berpakaian lengkap polisi dengan tanda pangkat dua bintang di kedua pundaknya.
Polisi tersebut ternyata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Kapolda Irjen Pol Agung Setya kemudian jongkok sambil mengajak seorang perwira muda mengaji bersama dengan perempuan tua tersebut.
"Luar biasa Ibu ini. Lanjut mengajinya, biar saya temani," kata Irjen Pol Agung Setya.
Saban malam, Wati berjualan keliling beragam barang dagangan dengan mengayuh sepeda.
Barang dagangannya diletakkan di atas kursi di belakang sepedanya di dalam keranjang plastik. Di dalamnya terdapat jagung rebus, jambu dan pisang.
Wati sudah lama berjualan di daerah tersebut. Walau tak banyak pembeli, setidaknya ada usaha memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi saat pandemi COVID-19 saat ini, omzetnya jelas turun, sama seperti masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau pendapatan sehari-hari tak menentu, kadang ada kadang tidak," tuturnya.
Wati bercerita, ia tinggal di Panam, Pekanbaru, bersama saudara angkatnya. Meski tak memiliki suami, Wati tetap gigih mencari rezeki demi menghidupi anak angkat yang diasuhnya.
"Saya tinggal di Panam Pak, pakai sepeda ini berjualan," ceritanya sambil menunjuk sepeda usang setia menemaninya berjualan.
Mendengar cerita dan kegigihan mencari nafkah untuk hidup, jenderal bintang dua ini tersentuh dan berdiri sambil melihat dagangannya. Sejurus kemudian, Kapolda Riau mengambil uang lalu memberikan ke tangan Wati.
“Semoga ibu sehat selalu, didoakan agar semuanya sehat ya Bu. Dan ini mohon diterima (uang) ya Bu," pinta Agung.
Wati kaget. Raut wajahnya berubah seketika. Ia terlihat seakan-akan tak percaya apa dilihatnya. Belum habis kagetnya, Agung kemudian memborong barang jualannya.
ADVERTISEMENT
"Bu, saya borong semua ya. Ini sudah malam, sudah jam 11. Biar habis ini, ibu bisa pulang," kata Agung Setya.
Mendengar ucapan Kapolda, Wati seakan tak percaya dengan raut wajah bahagia.
"Alhamdulillah, terima kasih Pak Kapolda. Mudah-mudahan murah rezeki, berkah dan sehat selalu," kata Wati mendoakan.
Usai dagangannya diborong, Irjen Pol Agung juga memberikan bantuan sembako kepada Wati.
"Ini ada sedikit bantuan sembako, semoga pandemi Covid-19 tidak membuat ibu patah semangat mencari nafkah menghidupi anak-anaknya," tutup Agung.
Agung menegaskan, ia ingin membantu masyarakat serta merasakan apa dikeluhkan mereka saat ini.
Dengan bergandengan tangan, alumni Akpol 1988 ini mengajak seluruh para pihak untuk bekerja sama, bergotong-royong menjaga agar tetap harmoni serta memiliki spirit demi Riau maju.
ADVERTISEMENT
Malam itu, Polda Riau menggelar Patroli Skala Besar serta membagikan 2.655 paket sembako.
Kegiatan ini dipimpin langsung Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan menyebar ke beberapa titik di Kota Pekanbaru serta daerah perbatasan dengan mengerahkan 2.302 personel.
Laporan: DEFRI CANDRA