Pemkab Bengkalis Datangkan Pakar Lebah Madu dari Jawa Tengah, Mbah Hadi Utomo

Konten Media Partner
4 April 2021 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WAKIL Bupati Bengkalis, Bagus Santoso (kiri) saat mendengarkan penjelasan dari pakar lebah madu asal Magaelang, Jawa Tengah, Mbah Hadi Utomo, saat panen madu di Desa Kembung Luar, Bengkalis, Sabtu (3/4/2021).
zoom-in-whitePerbesar
WAKIL Bupati Bengkalis, Bagus Santoso (kiri) saat mendengarkan penjelasan dari pakar lebah madu asal Magaelang, Jawa Tengah, Mbah Hadi Utomo, saat panen madu di Desa Kembung Luar, Bengkalis, Sabtu (3/4/2021).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis, Riau, mendatangkan langsung pakar madu lebah dari Magelang, Jawa Tengah, Hadi Utomo, serta pengusaha asal Pekanbaru yang sukses membudidayakan hewan bersengat tersebut, Agus.
ADVERTISEMENT
"Hari ini saya datangkan pakar madu lebah dari Magelang Jawa Tengah, Mbah Hadi Utomo. Beliau ini terus berkeliling Indonesia mempelajari berbagai koloni lebah. Saat ini rutin memberikan pelatihan, mentransfer ilmunya kepada para pembudidaya madu lebah di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, saat panen madu di Desa Kembung Luar, Sabtu (3/4/2021).
Bagus Santoso menjelaskan, kedatangan pengusaha madu Agus, diharapkan kerjasama antara peternak madu ditindaklanjuti dengan orang-orang sepertinya.
"Kita tidak bisa selamanya mengandalkan APBD,” ujar Bagus.
Bagus melihat, potensi budidaya madu lebah di Kembung Luar santa besar dengan tetap mempertahankan dan menjaga kelestariannya.
”Termasuk menjaga keaslian kandungan madunya. Jangan dicampur dengan unsur lain, berbahaya bagi kesehatan konsumen, juga akan menjatuhkan nilai jual,” pinta Bagus.
ADVERTISEMENT
Ia bertekad akan menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai penghasil madu terbesar di Riau, bahkan Indonsia.
“Di (Pulau) Jawa sana, lebah madu baru bisa dibudidayakan ketika musim tanam jagung, tebu dan lainnya. Sementara di daerah kita, bile-bile mase bisa budidaya dan panen madu. Sumber makanan lebah melimpah. Mari jadikan Bengkalis sebagai produsen terbesar di Riau bahkan di Indonesia,” ajak Bagus.
Diakui, nilai ekonomi madu saat ini sangat menjanjikan, bahkan menurut Subari, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKS) Provinsi Riau, keuntungan jual madu tiga kali lipat dari hasil karet,
”Potensinya luar biasa, apalagi nanti kita kombinasikan dengan sentuhan-sentuhan teknologi atau cara modern, insyaallah hasilnya akan bertambah baik,” ungkap Bagus Santoso.
Pemkab Bengkalis berkomitmen mendorong para pelaku usaha di sektor pertanian dan budi daya madu lebah serta berbagai sektor lainnya untuk terus mengembangkan usahanya. Selain program stimulus atau rangsangan dalam bentuk bantuan modal dan lainnya, pemkab juga melakukan pembinaan dan pelatihan-pelatihan kepada pelaku usaha.
ADVERTISEMENT