Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rumah pelaku, Akbar Perdana berada di Jalan Kebun Sari, Kelurahan Tangkerang Selatan, Bukit Raya, Pekanbaru.
Aksi tendangan kungfu Akbar Perdana ke Mulyadi terekam dalam video kemudian viral berdurasi sekitar 30 detik.
Tendangan kungfu Akbar ke bagian perut Mulyadi, Jumat, 3 Juli 2020, di Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi. Pelaku menendang hingga pria berumur 43 tahun ini terjatuh.
Dari pantauan Selasar Riau, malam tadi, kaca spion mobil yang terparkir di rumah pelaku dirusak, serta kaca jendela bagian depan rumah pecah.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian membawa pelaku dengan mobil digunakan saat melakukan kekerasan terhadap korban ke Mapolresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, mengatakan massa juga mendatangi Mapolresta memastikan penanganan kasus menimpa rekan seprofesinya diproses hukum.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka ingin memastikan apakah ada penanganan penganiayaan dilakukan tersangka terhadap driver ojek online. Kita telah menangani, kami telah menjelaskan kasus tersebut sedang kita proses," ungkapnya saat ditemui di mapolresta pekanbaru, Sabtu (4/7).
Andi, driver ojol, mengatakan mereka menginginkan kasus kekerasan ini diusut hingga tuntas oleh Kepolisian. Ia menjelaskan, korban diancam akan ditembak oleh pelaku.
"Tuntutan dari driver-driver harus diusut sampai tuntas oleh Polresta. Aspirasi dari kawan-kawan, pelaku penganiayaan itu sampai mau mengancam ingin menembak," jelasnya.
Tidak hanya diancam ingin ditembak, Akbar juga mengaku Polisi.
"Jadi intinya, tidak ada kata damai untuk pelaku pemukulan driver Ojol Pekanbaru. Harga mati untuk kasus ini hingga persidangan. Dia mengaku ingin menembak pelaku, juga mengaku Polisi," kata Andi.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Kapolresta, Kombes Nandang, memastikan pelaku tidak memiliki senjata api (Senpi) dan bukan polisi.
"Oh tidak ada, dia memang sempat mengeluarkan kata-kata, "akan saya tembak kamu", tapi itu hanya sekadar kata-kata atau ucapan dari pelaku," jelas Nandang.
Di hadapan massa, Kapolresta mengatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Sekarang kita periksa dan pendalaman terhadap pelaku penganiayaan driver ojol di Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Saat ditanyakan penyebab kekerasan tersebut, Kapolresta mengatakan hanya masalah sepele di jalanan.
"Jadi pelaku ini membawa kendaraan keluar dari gang, tiba-tiba melintas seorang ojek online. Pelaku merasa mobilnya kena. Hanya itu saja sekarang masih dalam pemeriksaan," Jelasnya.
Tak hanya menuntut proses hukum, aksi solidaritas driver ojol ini juga meminta Polisi lakukan tes urine terhadap pelaku berumur 25 tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Akan kita lakukan tes urine, kita akan lakukan, nanti akan kita ungkap pembuktiannya (pengguna narkoba)," janji Kapolresta.
Laporan: RONI TUAH AULIA