Rektor Diminta Jelaskan Alasan UAS Mundur sebagai PNS di UIN Riau

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustad Abdul Somad. Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
zoom-in-whitePerbesar
Ustad Abdul Somad. Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
ADVERTISEMENT
Laporan: HASBULLAH TANJUNG
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Mantan Wakil Rektor II UIN Suska Riau, Kusnadi, menyayangkan mundurnya Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) UIN Suska Riau.
ADVERTISEMENT
Kusnadi menilai, UAS merupakan sosok ulama yang langka dan tidak ada jaminan sosok serupa akan terlahir kembali di Riau, 10 atau bahkan ratusan tahun ke depan.
"Saya sepakat kalau UAS ini sudah mendunia, orang sekaliber UAS ini 10 atau 100 tahun kedepan belum tentu akan muncul lagi, beliau aset yang tak ternilai harganya," kata Kusnadi, Rabu, 15 Oktober 2019.
UAS menurutnya sosok langka yang memang ditunggu zamannya, dan sekarang ini adalah waktunya.
Disinggung apakah rektorat UIN Suska Riau wajib berbenah dengan kemunduran UAS ini, Kusnadi menyebut, pihak rektorat harus segera memberikan keterangan terkait hilangnya aset langka ini.
"Pejabat kampus tidak boleh bungkam, kalau saya pejabat pasti saya kasih jawaban kenapa sampai bisa lepas aset berharga ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kusnadi lantas bercerita kala ia bertemu dengan UAS semasa masih mengajar di sebuah sekolah tinggi agama di Rengat, kabupaten Indragiri Hulu.
"Kami sama-sama mengajar di sana, ya tidur satu ruangan sama UAS, orangnya memang panutan yang langka, antara kata dan perilaku itu sejalan, sulit mencari orang begitu, manusia langka itu, punya kecerdasan luar biasa," tuturnya.
Bahkan, mundurnya UAS ini, lanjut Kusnadi tak lepas dari sifat UAS yang Istiqomah sehingga ia memutuskan untuk mundur.
"Istiqomah-nya lah saya pikir patut kita pelajari dari beliau, tidak mudah itu. Pohon makin tinggi serangan ya makin kuat, intinya istiqomah dan berhenti itu bagian dari konsistennya beliau karena dia punya idealisme tak bisa dibayar dengan apapun," tutup mantan Wakil Dekan I dan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini.
ADVERTISEMENT