Riau Ekspor Perdana 10.600 Metric Ton Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang

Konten Media Partner
27 Oktober 2021 21:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KAPAL berbendera Panama, MV Hosei 68 bersiap untuk lepas jangkar dengan membawa 10.600 metric ton cangkang kelapa sawit dari Pelabuhan Industri Tanjung Buton, Siak, Riau, Rabu (27/10/2021).
zoom-in-whitePerbesar
KAPAL berbendera Panama, MV Hosei 68 bersiap untuk lepas jangkar dengan membawa 10.600 metric ton cangkang kelapa sawit dari Pelabuhan Industri Tanjung Buton, Siak, Riau, Rabu (27/10/2021).
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, SIAK - Bupati Siak, Alfedri, melepas ekspor perdana cangkang kelapa sawit 10.600 metric ton ke negeri Sakura, Jepang, Rabu (27/10/2021), melalui Pelabuhan Industri Tanjung Buton, Siak, Riau.
ADVERTISEMENT
Ekspor cangkang kelapa sawit ini dilakukan oleh PT Eenergi Karisma Yuda menggunakan kapal MV Hosei 68 berbendera Panama.
Jepang merupakan negara sedang menggalakan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk biomassa.
"Hari ini kita lepas pengapalan perdana ekspor cangkang sawit dari Pelabuhan Tanjung Buton ke Jepang. Semoga ini membawa keberkahan bagi negeri dan masyarakat. Bagi PT Energi Karisma Yuda, ini merupakan ekspor perdana," ungkap Bupati Siak, Alfedri.
Bupati Alfedri berharap, ekspor ini terus berlanjut setiap bulannya sebanyak 10 ribu ton guna memenuhi kebutuhan pembangkit biomasa di Jepang.
Ia menjelaskan, setiap bulannya, ada 10 hingga 15 kapal melakukan ekspor cangkang sawit dari perusahaan lain. Tujuh di antaranya ekspor cangkang ke sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
"Hari juga akan kita lakukan perjanjian kerja sama antar PT Samudera Siak dengan KSOP Kelas II Buton untuk sewa pakai kawasan pelabuhan luasnya 5 hektare selama 3 tahun ke depan. Kita harapkan pengelolaan kawasan pelabuhan ini bisa lebih baik," harapnya.
Tak hanya pengapalan ekspor cangkang sawit dari Pelabuhan Tanjung Buton ke negara-negara di dunia, pelabuhan ini juga akan dibangun tangki timbun CPO oleh Capital Grup.
Ini memudahkan pabrik kelapa sawit di Siak untuk mengekspor CPO miliknya ke pembeli.
"Kalau kita hitung-hitung, biaya transportasi angkut CPO ke Dumai dibanding ke Tanjung Buton, tentu lebih rendah. Termasuk juga dari sisi jarak tempuh, kita sudah minta pabrik kelapa sawit di Siak dan Pelalawan pengapalannya bisa melalui pelabuhan Tanjung Buton," pintanya.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Sinergi Kharisma, Yuda Alexander, mengatakan PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) merupakan perusahaan Joint Venture (JV) 3 perusahaan.
Ketiga perusahaan tersebut Hayashiroku Co Ltd (Osaka, Jepang), The Sakura Green Ltd (Osaka, Jepang) dan PT Prima Khatulistiwa Sinergi (Pekanbaru, Indonesia).
Perusahaan-perusahaan tersebut bersepakat untuk pengolahan dan ekspor cangkang sawit guna memasok kebutuhan pembangkit listrik tenaga biomassa dan industri di Jepang.
"Kami memulai kerjasama Januari 2021 dan ekspor perdana Oktober 2021. Pertengahan bulan depan perusahaan juga akan melakukan ekspor kedua dengan tujuan Jepang," ungkapnya.
PT Prima Khatulistiwa Sinergi merupakan perusahaan lokal di Pekanbaru bergerak di bidang energi baru dan terbarukan.
Selain pengolahan dan ekspor cangkang sawit, perusahaan juga aktif di pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Riau dan Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Laporan: HENDRA
BUPATI Siak, Alfedri (kanan) saat menghadiri pelepasan perdana ekspor cangkang sawit melalui kapal tanker dari Pelabuhan Industri Tanjung Buton, Siak, Rabu (27/10/2021).