RSUD Teluk Kuantan, Riau, Terpaksa Pesan 200 Jas Hujan Akibat Kekurangan APD

Konten Media Partner
23 Maret 2020 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PERALATAN medis berupa kasur diinvetarisir oleh RSUD Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, guna penanganan Virus Corona.
zoom-in-whitePerbesar
PERALATAN medis berupa kasur diinvetarisir oleh RSUD Teluk Kuantan, Kuansing, Riau, guna penanganan Virus Corona.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), hingga kini masih kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
ADVERTISEMENT
Padahal, rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan satu-satunya penanganan Virus Corona atau Covid-19 di Kuansing oleh pemerintah.
"Untuk APD, kita masih kurang, ada daftarnya cuma tidak cukup untuk sekali merawat selama 14 hari," kata Direktur RSUD Teluk Kuantan, M Irvan Husin, kepada Selasar Riau, Senin, 23 Maret 2020.
Irvan mengatakan, untuk kebutuhan APD selama 14 hari itu minimal harus ada sekitar 200 set disiapkan. "APD kita ada, tapi tidak cukup kalau untuk 14 hari," kata Irvan.
Untuk persiapan dan melengkapi kebutuhan APD, RSUD sudah memesan sebanyak 200 set jas hujan.
"Karena saat teleconference kemarin itu dibolehkan menggunakan jas hujan, dan kita sudah beli 200 set," katanya.
Selain kekurangan APD, Irvan juga menyampaikan pihaknya juga tengah kekurangan hand sanitizer, masker untuk petugas, dan disinfektan.
ADVERTISEMENT
"Kemarin dua hari disinfektan masih ada, sekarang sudah habis," jelas Irvan.
Habisnya disinfektan membuat RSUD Teluk Kuantan harus menggunakan campuran Bayclin untuk menyemprot ruang tunggu, ruang rawat dan ruangan lainnya.
"Bayclin kita gunakan pengganti disinfektan," katanya.
Kemudian untuk masker sendiri, tuturnya, RSUD hanya memiliki masker biasa dan tidak memiliki masker N95.
"Kita hanya memiliki masker biasa, dan pelindung mata hanya ada sekitar 100 buah," katanya.
Terkait kekurangan-kekurangan ini, pihaknya berharap segera ada bantuan dari Pemerintah Provinsi dan pusat.
"Habis karena barang juga langka di displayer, kita sekarang mengharapkan pusat lagi," katanya.
Hingga Minggu, 22 Maret 2020, belum ada warga Kuansing yang dirawat maupun masuk ruang isolasi karena terjangkit virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa jangan ada," katanya.