Seorang Warga Riau Positif Corona, Punya Riwayat ke Jakarta

ANGGOTA BPBD Pelalawan, Riau, menyemprotkan cairan disinfektan di perumahan warga Pangkalan Kerinci positif Covid-19, Kamis, 2 April 2020.

SELASAR RIAU, PELALAWAN - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial RBT (50), warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, dinyatakan positif COVID-19.

Sebelum dinyatakan positif, pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia kini dirawat di Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru, guna menjalani proses perawatan oleh Tim Dokter.

"Setelah berkoordinasi dengan provinsi, baru bisa kita nyatakan pasien berstatus PDP itu positif Virus Corona," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pelalawan, Asril, Kamis, 2 April 2020.

Kadis Kesehaan Pelawan ini menjelaskan, pasien RBT memiliki riwayat perjalanan dari zona merah pandemi COVID-19, DKI Jakarta pada 13 Maret 2020.

Perempuan paruh baya ini merupakan pasien ketujuh di Riau yang dinyatakan positif COVID-19."Berdasarkan laporan penyelidikan epidemilogi Puskesmas dan Diskes, bersangkutan mempunyai riwaya ke zona merah, Jakarta," beber Asril.

Selain itu, kata Jubir COVID-19 ini, orang-orang sekitar pasien, seperti anak-anaknya, kini sudah dilakukan pemeriksaan swab di RSUD Selasih, Pangkalan Kerinci.

"Saat ini ketiganya sudah kami lakukan pemeriksaan swab di RSUD Selasih. Tingga menunggu hasilnya. Tentunya setiap yang kontak dengan pasien positif COVID-19 wajib diambil untuk diperiksa," ujar Asril.

Suami pasien RBT, JG (56) hingga kini statusnya masih PDP, sama seperti istrinya sebelum dinyatakan positif. Hasil pemeriksaan swab JG belum keluar dari laboratorium Kemenkes.

"Swab yang keluar baru istrinya, sedangkan suaminya belum. Mudah-mudahan ada keajaiban Tuhan nanti hasilnya negatif," harap Asril.

Ia juga menjelaskan, Dinkes Pelalawan mengimbau masyarakat jangan panik serta selalu tetap menjalani protokol Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait Virus Corona.

"Untuk masyarakat jangan ada yang panik, jaga kesehatan dan makan makakan yang sehat sesuai imbuan pemerintah dan protokol Kemenkes," pungkasnya.

Laporan: RIZKI APDALLI