Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Setelah Harga Sawit Turun, Kini Giliran Harga Pupuk dan Racun Meroket
4 Juni 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, TELUK KUANTAN - Belum kembalinya harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit seperti sebelum bulan puasa Ramadan lalu, kini petani dihantui kenaikan harga pupuk serta roundup atau racun rumpul.
ADVERTISEMENT
Padahal, Pemerintah sudah mencabut larangan ekspor CPO dan turunannya. Pekan ini saja, harga TBS per Kilogram (Kg) di bawah angka Rp 2.700.
Harga roundup atau racun rumput biasanya tahun lalu Rp 1,4 juta untuk setiap jeriken berisi 20 liter. Harga terkini, sudah mencapai Rp 2,250 juta untuk setiap jeriken 20 liter.
"Tahun lalu hanya Rp 1,4 juta satu jeriken 20 liter. Kkini harganya sudah Rp 2,250 juta," jelas Suci, karyawan toko pupuk Raja Tani di Jalan Proklamasi, Kota Teluk Kuantan, Sabtu (4/6/2022).
Tak hanya itu, racun rumput jenis gromoxone juga mengalami kenaikan dibanding 2021 lalu. Kini harga gromoxone sudah Rp 1,5 juta untuk satu jeriken berisi 20 liter.
"Kalau tahun lalu hanya Rp 1.050.000 satu jeriken, sekarang sudah Rp 1,5 juta satu jeriken," kata Suci.
ADVERTISEMENT
Meroketnya Harga Pupuk Non Subsidi
Selain itu, harga pupuk non subsidi malah semakin naik saat harga TBS sawit turun. Hampir semua harga pupuk non subsidi mengalami kenaikan.
"Hampir semua harga pupuk non subsidi mengalami kenaikan," ujar Suci.
Dari keterangan Suci untuk pupuk jenis Urea harganya sekarang sudah Rp 560 ribu per zak dengan berat 50 kg. Untuk pupuk KCL merk Mahkota per zak 50 Kg senilai Rp 850 ribu.
Sedangkan untuk pupuk NPK Mutiara sudah Rp 880 ribu per zak. Harga pupuk tertinggi saat ini NPK jenis Yaramila dengan harga Rp 960 ribu/zak.
Kemudian untuk pupuk TSP harga terakhir kemarin sudah mencapai Ro 700 ribu/zak. "Untuk TSP sekarang lagi kosong," ujar Suci.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, harga pupuk non subsidi sekarang ini tidak menentu. Saat harga sawit mahal kemarin, ujar Suci, harga pupuk setiap kali harga sawit naik mengalami kenaikan.
"Harga pupuk naik tidak menentu waktu sawit mahal per sekali masuk kemarin harga pupuk selalu naik. Kalau kita dalam seminggu sekali 8 hari per satu macam pupuk masuk ke toko," katanya.
Ia mengakui juga tidak bisa seenaknya menjual harga pupuk non subsidi. Harga pupuk dijual berdasarkan harga modal terakhir. "Distributor pupuk non subsidi ada di Perawang," katanya.