Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Termasuk hari ini, Senin, 30 September 2019, ratusan siswa SMK bergabung dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau. Kamis lalu, 26 September 2019, mereka juga ikut, walau aksi berujung pingsannya Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, akibat terhimpit dan terinjak pengunjuk rasa.
Selain siswa SMK/Sederajat, unjuk rasa juga dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Al Kifayah, Al-diniyah dan Al-Azhar.
Mereka kemudian bergabung dengan ratusan mahasiswa Universitas Riau, datang menyusul menggunakan sepeda motor dari kampus mereka berjarak 12 km dari pusat Kota Pekanbaru.
"Kami berharap RKHUP dicabut. Revisi RUU KPK dengan tegas kami tolak," teriak mahasiswa dari luar gedung DPRD Riau.
Para mahasiswa mengatakan, mereka datang ke DPRD Riau hanya untuk sampaikan aspirasi rakyat.
ADVERTISEMENT
"Kami serukan kepada pemerintah agar masalah kami ini didengarkan," lanjut mahasiswa lainnya.
Mereka tidak ingin menebar kebencian, melainkan pemerintah datang menemui mahasiswa di depan.
"Kita di sini untuk memperjuangkan kepentingan rakyat indonesia, kami tidak ingin rusuh. Kami tidak ingin anarkis, tetap menyebarkan kebenaran. Dan kita harus tetap satu komando," teriak seorang orator.
Para mahasiswa juga mengingatkan teman-temannya untuk tidak terprovokasi dengan oknum ingin memecah-belah mahasiswa.
"Kami di sini juga berharap masalah ini selesai agar rakyat tidak lebih kecewa dengan keputusan pemerintah," desak mereka.
Dalam aksi sore ini, mahasiswa mampu menembus barikade kawat berduri yang dipasang aparat Kepolisian Senin siang.
Caranya, para mahasiswa menginjak besi kawat berduri secara bersama dan serentak sehingga kawat membengkok dan aman untuk di pijak.
ADVERTISEMENT
Agar kawat tak lengket di sepatu, mereka melapisi kawat terlebih dahulu dengan spanduk sebelumnya.
Dengan menghitung sampai tiga, massa akhirnya berhasil merangsek masuk ke dalam pagar besi dan berhadapan langsung dengan aparat kemanan.
Laporan: NABILA DELVIONAK ADISRI