Tingginya Curah Hujan Perparah Abrasi, Lahan Kebun Warga di Riau Retak

Konten Media Partner
23 November 2022 14:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi lahan perkebunan warga di Bengkalis, Riau, yang retak akibat abrasi. (ANDRIAS/SELASAR RIAU)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lahan perkebunan warga di Bengkalis, Riau, yang retak akibat abrasi. (ANDRIAS/SELASAR RIAU)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, BENGKALIS - Tingginya curah hujan disertai angin kencang di beberapa wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau, dalam sepekan belakangan ini menyebabkan bencana banjir di beberapa titik.
ADVERTISEMENT
Bahkan, fenomena alam setahun sekali terjadi di penghujung tahun ini juga semakin memperparah abrasi di Negeri Junjungan yang merupakan wilayah pulau terluar Indonesia ini.
Seperti halnya abrasi yang telah lama terjadi di sepanjang pesisir pantai Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Kini kondisinya semakin parah dikarenakan pengikisan tanah terjadi 1 km di sepanjang tepian pantai.
Kondisi parah ini melanda Dusun Pusaka dan Permata, Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Bengkalis. Selain itu, pengikisan di sepanjang bibir pantai juga berdampak pada lahan perkebunan warga setempat yang amblas dan retak.
Lahan perkebunan warga di Bengkalis, Riau, retak. (ANDRIAS/SELASAR RIAU)
"Curah hujan yang tinggi terjadi tahun ini kian menambah parah kondisi abrasi atau mengikis tanah di tepian pantai sehingga berdampak pula pada tanah perkebunan kelapa dan karet milik warga setempat. Kondisi lahan tanah warga tersebut terjadi amblas dan retak sepanjang 150 meter," beber Kepala Desa Muntai, Nurin, kepada SELASAR RIAU, Rabu (23/11).
ADVERTISEMENT
Nurin menambahkan, keretakan tanah yang terjadi di perkebunan milik warga Dusun Pusaka itu juga dikarenakan struktur tanah yang didominasi oleh gambut di lokasi abrasi pantai tersebut.
"Harapan kami tentunya peristiwa abrasi pantai dapat segera ditangani dengan cepat dan serius agar peristiwa tersebut tidak berdampak semakin parah dan menimbulkan kerugian yang semakin besar," harap Nurin.
Nurin menyebut abrasi pantai yang terjadi di Desa Muntai ini juga diakibatkan tidak adanya penahan ombak yang terpasang di bibir pantai.
"Selain itu juga dikarenakan curah hujan yang tinggi terjadi sepekan belakangan ini. Jika tidak segera ditindaklanjuti, berpotensi akan menimbulkan kerugian serta korban yang lebih besar dan banyak lagi," imbuhnya.
LAPORAN: ANDRIAS