Konten Media Partner

Tugu Corona di Asia Farm, Berwisata dengan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

29 Desember 2020 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TUGU unik bergambarkan virus bertuliskan corona di bawahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung objek wisata Asia Farm, Pekanbaru.
zoom-in-whitePerbesar
TUGU unik bergambarkan virus bertuliskan corona di bawahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung objek wisata Asia Farm, Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Ada cara unik dilakukan objek wisata terbesar di Pekanbaru, Asia Farm, guna mengingatkan warga Riau untuk tetap selalu waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes).
ADVERTISEMENT
Cara dilakukan pengelola Asia Farm dengan membangun patung atau tugu raksasa gambar virus dan bertuliskan Corona di bawah gambar tersebut.
“Pandemi Virus Corona di 2020 ini jadi sejarah. Sehingga kami berinisiatif membuat patungnya sekaligus mengedukasi pengunjung agar tetap hati-hati,” kata Manager Asia Farm, Pekanbaru, Edi Kartono, Selasa (29/12/2020).
Tugu Virus Corona ini memiliki tinggi sekitar empat meter terletak di pintu masuk Asia Farm di Jalan Basak, Tenayan Raya, Pekanbaru. Tugu ini terbuat dari beton dengan diberi warna merah muda dan ungu.
AJAKAN mencuci tangan di Asia Farm guna mengedukasi pengunjung untuk tetap waspada di masa pandemi Corona.
Edi mengatakan, patung corona imut ini pesan ingin disampaikan adalah tidak perlu takut dengan COVID-19, namun harus tetap waspada dan berhati-hati agar terhindar dari virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia berharap pandemi segera berlalu sehingga perekonomian terutama sektor pariwisata bisa kembali seperti sediakala.
Sektor pariwisata termasuk paling terdampak akibat Covid-19. Saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru, awal-awal pandemi, melumpuhkan Asia Farm berlokasi di Jalan Badak Ujung.
Asia Farm terpaksa tutup dan menaati anjuran pemerintah.
“Padahal sebelum Covid-19 antusias masyarakat sedang sangat bagus,” kata Edy.
Omzet menurun hingga 100 persen. Tidak ada pemasukan dari pengunjung seorang pun. Asia Farm diwajibkan tutup pada masa PSBB.
Selama pandemi berlangsung Asia Farm memanfaatkan waktu untuk mengembangkan fasilitas. Tempat wisata berkonsep peternakan ini fokus merawat hewan ternak.
Ketika memasuki era New Normal, bagai angin segar untuk Asia Farm. Anjuran protokol kesehatan dipatuhi dan dilaksanakan sedisiplin-disiplinnya agar pengunjung tidak perlu khawatir.
ADVERTISEMENT
“Semua protokol kesehatan kami perhatikan agar pengunjung merasa lebih aman dan nyaman,” tegasnya.
AJAKAN mencuci tangan di Asia Farm guna mengedukasi pengunjung untuk tetap waspada di masa pandemi Corona.
Omzet Asia Farm berangsur naik di masa New Normal sekitar 50-60 persen. Mereka mewajibkan pengunjung menggunakan masker. Suhu tubuh pengunjung ditetapkan Asia Farm maksimal 37,5 derajat Celsius.
“Sempat kejadian ada pengunjung memiliki suhu tubuh di atas 37,5 C, kami larang masuk. Protokol kesehatan harus dijaga dengan tegas,” ungkapnya.
Asia Farm menyediakan puluhan tempat cuci tangan dan sabun. Tempat duduk juga dilakukan pembatasan untuk menjaga jarak pengunjung.
Selain itu, terdapat staf untuk memantau aktifitas pengunjung agar selalu patuh dengan protokol kesehatan selama berada di area wisata.
“Akan selalu ada staf kami yang berkeliling memantau pengunjung,” katanya.
Pengeras suara tersebar di area Asia Farm juga digunakan untuk memberikan imbauan. “Kami sudah standarkan setiap beberapa lagu akan ada himbauan protokol kesehatan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Laporan: HIDAYATUL FITRI