Konten Media Partner

UAS Mundur sebagai PNS, Politikus PKB: Bagus Pilihan UAS Ini

20 November 2019 23:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KETUA DPW PKB Riau, Abdul Wahid (tengah) saat berbincang dengan Ustad Abdul Somad.
zoom-in-whitePerbesar
KETUA DPW PKB Riau, Abdul Wahid (tengah) saat berbincang dengan Ustad Abdul Somad.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Daerah Pemilihan (Dapil) Riau, Abdul Wahid, menyayangkan mundurnya Ustaz Abdul Somad sebagai dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
ADVERTISEMENT
Walau menyayangkan langkah yang diambil UAS, namun lulusan UIN Suska itu memahami keinginan UAS untuk menjadi 'manusia merdeka' dengan melepaskan status sebagai ASN.
"Ia tidak hanya mencerahkan kampus saja, tapi ada banyak masyarakat menantikan ceramahnya," ujar Ketua DPW PKB Riau ini, Rabu, (20/11/2019).
Menurutnya, mundurnya UAS sebagai dosen UIN Suska akan merugikan kampus, karena mahasiswa UIN kehilangan kesempatan belajar dengan ulama yang sudah mendunia tersebut.
Meski begitu, dengan memilih mundur dari dosen, UAS akan lebih fokus dalam berdakwah.
"Sebenarnya bagus pilihan UAS ini, pengabdiannya jadi lebih luas. Ia lebih leluasa melakukan kegiatan dakwahnya. Kalau UAS bertahan menjadi dosen, tidak akan bisa maksimal di kampus. UAS miliki jadwal sangat padat mendesak di sana-sini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait dakwah UAS masih mendapat penolakan, menurut Wahid, itu hal wajar bagi seorang ulama mendapatkan penolakan.
"Sebab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga kerap mendapat penolakan saat melakukan dakwah," jelasnya.
Politisi berlatar belakang Nahdhlatul Ulama (NU) ini kemudian membandingkan dan mengenang apa dirasakan oleh Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid.
"Kita kemudian mengenang mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid, ulama mendapatkan caci-maki dari berbagai pihak," tuturnya.
Ia menjelaskan, manusia tidak akan bisa menyenangkan semua orang.
"Nabi Muhammad saja tidak bisa menyenangkan Abu Lahab dan Abu Jahal. Inilah harus diterima oleh setiap pendakwah," tuturnya.