Usai Deklarasi, Presiden Riau Merdeka Disembunyikan Mahasiswa

Konten Media Partner
16 Juni 2019 23:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PROFESOR Tabrani Rab (kanan) melihat penandatangan prasasti peresmian Masjid Abdurrab, 2002, oleh Mantan Panglima ABRI dan Menko Polhukkam, Wiranto. (Foto: Facebook/Diana Tabrani)
zoom-in-whitePerbesar
PROFESOR Tabrani Rab (kanan) melihat penandatangan prasasti peresmian Masjid Abdurrab, 2002, oleh Mantan Panglima ABRI dan Menko Polhukkam, Wiranto. (Foto: Facebook/Diana Tabrani)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Deklarasi Gerakan Riau Merdeka yang dilakukan oleh Prof Tabrani Rab, 15 Maret 1999, membuat sang tokoh tersebut dalam posisi terancam.
ADVERTISEMENT
Posisi serupa juga pernah dialami oleh Sekretaris DPRD Riau, Ismail Suko, usai pemilihan Gubernur Riau, 2 September 1985, mengalahkan Mayjen TNI Imam Munandar, petahanan yang dipaksakan terpilih kembali oleh rezim berkuasa kala itu, Orde Baru dengan Soeharto-nya.
Presiden Riau Merdeka tersebut kemudian disembunyikan oleh para mahasiswa dan Pemuda saat isu Riau Merdeka menggemparkan Pemerintahan Republik Indonesia kala itu dipimpin BJ Habibie.
Peneliti Riau Merdeka, Ronny Basista mengatakan, penyembunyian tersebut dilakukan oleh para tokoh Riau Merdeka yang terdiri dari tokoh masyarakat dan mahasiswa pada tahun 1999.
Upaya menyembunyikan pendiri kampus Universitas Abdurrab tersebut, dilakukan setelah Tabrani Rab melakukan proklamasi kemerdekaan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh di Riau
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka Tabrani disembunyikan, namun pemerintah tidak mengambil langkah untuk menculiknya karena dipandang tidak membahayakan keamanan negara," jelasnya, Minggu, 16 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Diceritakan Ronny, pembacaan proklamasi didasari oleh adanya tuntutan dana bagi hasil migas 10 persen untuk Riau yang dipelopori oleh tokoh Riau Tabrani Rab.
Saat itu, Presiden Habibie langsung membentuk tim untuk merancang UU otonomi daerah, namun saat tim belum menyelesaikan RUU, Tabrani sudah memproklamirkan Riau Merdeka pada 15 Maret 1999.
PROFESOR Tabrani Rab, Presiden Riau Merdeka. (Foto: http://univabdurrab.blogspot.com/)
"Segera suasana saat itu tegang. Tabrani disembunyikan oleh para pendukungnya. Namun sikap tenang pemerintah pusat saat itu berhasil meredamnya," tuturnya.
Pun begitu, Menkopolkam saat itu Faisal Tanjung mengecam setiap bentuk upaya separatisme termasuk proklamasi Riau Merdeka dan mengancam akan melibas semuanya
"Makanya, saat itu para pejuang Riau Merdeka memilih untuk menyembunyikan Tabrani Rab," imbuhnya.
Sementara anak jati Riau yang menjadi menteri dalam negeri saat itu, Syarwan Hamid, mengatakan bahwa gerakan tersebut tidak berbahaya dan menganggap pembacaan proklamasi hanya sekedar membaca puisi.
ADVERTISEMENT
"Syarwan merupakan bagian dari pemerintah pusat yang tentu berupaya agar gerakan ini tidak berkembang," tegasnya.