Usai Menjambret 16 Kali di Lokasi Berbeda, Hasil Jambret Dibelikan Narkoba

Konten Media Partner
25 Mei 2021 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FERNANDO alias Balon saat dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna menjalani pengobatan usai ditembak saat berusaha melawan hendak kabur.
zoom-in-whitePerbesar
FERNANDO alias Balon saat dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna menjalani pengobatan usai ditembak saat berusaha melawan hendak kabur.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Fernando, pelaku jambret di Pekanbaru diringkus usai beraksi 16 kali di lokasi berbeda. Uang hasil jambret digunakan Fernando untuk membeli narkoba.
ADVERTISEMENT
Pejambret ini didor Tim Opsnal Polsek Senapelan saat berusaha kabur. Penangkapan Fernando ini bermula ketika korban jambret hendak menyebrang jalan.
Tiba-tiba 2 orang laki-laki tak dikenal membawa sepeda motor mendekat ke korban dan menarik kalung emas dikenakan korban.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang Mu’min Wijaya, mengatakan setelah mendapatkan laporan, Tim Opsnal Polsek Senapelan melakukan penyelidikan dan menangkap dua pelaku atas nama Fernando dan Danil.
“Saat pengembangan TKP jambret yang dilakukan Fernando, pelaku berusaha melawan untuk melarikan diri. Tim terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur. Tersangka kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” tutur Kapolresta Kombes Pol Nandang, Selasa (25/5/2021).
Kombes Nandang menambahkan, dari pengakuan tersangka, ia sudah melancarkan aksinya di 16 lokasi berbeda di Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
“Adapun barang bukti diamankan petugas di antaranya seuntai kalung emas, satu unit sepeda motor dengan nopol BM 5341 ZAO,” jelasnya.
Beli Narkoba
Kapolresta Kombes Nandang menjelaskan, hasil jambret berupa perhiasan digunakan Fernando untuk beli narkoba. Ia ditangkap Tim Opsnal Polsek Senapelan di Jalan Budi Dermawan, Kelurahan Tuah Karya, Pekanbaru.
“Uang hasil jambret digunakan pelaku untuk hidup sehari-hari dan beli sabu,” jelasnya.
Pelaku ditangkap di sebuah kos-kosan kerap dijadikan pelaku untuk merenacakan aksi jambretnya.
“Pelaku ditangkap di sebuah kos-kosan bisa digunakan pelaku dan kawanannya sebagai tempat konsolidasi mereka,” ungkap Alumni Akpol 1997.
Kombes Nandang menjelaskan, di lokasi petugas mengamankan beberapa orang. “Dari hasil pemeriksaan, Tim Opsnal Polsek Tampan mengamankan dua orang diduga kuat sebagai pelaku jambret,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, Fernando alias Balon kerap mejambret korban yang menggunakan perhiasan karena mudah untuk dijual.
“Pelaku merupakan jambret spesialis barang berharga atau perhiasan karena mudah untuk dijual dan itulah alasan pelaku kerap menjambret perhiasan,” pungkasnya.