Ustaz pun Sudah Jadi Pecandu Narkoba di Pekanbaru

Konten Media Partner
23 Oktober 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ILUSTRASI/KUMPARAN
zoom-in-whitePerbesar
ILUSTRASI/KUMPARAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Konselor Adiksi dari Yayasan Sarasehan bergerak pada rehabilitasi narkoba di Pekanbaru, Ismi menceritakan, para pemakai bahkan pecandu zat-zat berbahaya itu kini tak lagi remaja ataupun pemuda.
ADVERTISEMENT
Para pemakai dan pecandu tersebut berlatar belakang beragam pekerjaan dan serta profesi. Ada pelajar, guru, arsitektur, dokter, polisi bahkan penceramah agama atau ustadz juga ikut mengonsumsi.
“Klien saya pernah ada yang pelajar, guru, arsitektur, dokter, polisi bahkan ustadz pun ada dan masih banyak lagi lainnya,” ungkap Ismi, Jumat (23/10/2020).
Ia mengatakan, narkoba merupakan masalah sangat besar. Perlu keajaiban jika ingin benar-benar memberantas habis narkoba, pengedar, bandar serta otak di belakangnya yang menggerakkan bisnis ini.
“Masalah narkoba kalau ngomongin duitnya bisa triliunan,” ujarnya.
Ismi menjelaskan, kecanduan merupakan penyakit dalam penangannnya perlu dibantu berbagai pihak.
Selain itu, pecandu narkoba butuh diterapi. Sayangnya, kesadaran penanganan dengan terapi masih sangat rendah.
ADVERTISEMENT
“Pecandu ingin pulih perlu dibantu diterapi di tempat rehabilitasi,” jelasnya.
Proses rehabilitasi dilakukan pecandu narkoba, kata Ismi, merupakan langkah menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Banyak orang sudah terlanjur terjerumus dalam belenggu narkoba, punya keinginan kembali hidup normal.
Dalam proses rehabilitasi dilakukan, ujarnya, tidak hanya membantu mereka untuk berhenti, tetapi membantu mengenali dirinya sendiri.
Ismi mengungkapkan, setiap orang faktor berbeda untuk kambuh. Biasanya juga memiliki alasan berbeda pula saat menggunakan narkoba.
“Orang pakai narkoba karena ada masalah. Akan tetapi sering saya temui, mereka tidak paham masalah mereka sendiri apa. Ini yang coba kita bantu mengidentifikasi diri mereka,” jelas Ismi.
Ketika sudah bisa mengidentifikasi masalah dan mengetahui kemampuan untuk menyelesaikan masalah maka akan lebih mudah dalam mengendalikan diri agar tidak kambuh.
ADVERTISEMENT
“Pecandu narkoba itu tidak ada kata sembuh tetapi ulih,” tegasnya.
Jika seorang pecandu narkoba punya keinginan berhenti, konselor bisa mengatahui alasan kenapa ia menggunakan narkoba. Maka akan lebih mudah dalam mengendalikan dirinya.
"Pecandu akan lebih mudah untuk sengaja menghindar dari hal-hal yang akan membuatnya kambuh jika tau alasannya," katanya.
Laporan: HIDAYATUL FITRI