Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Wali Kota Pekanbaru Rela Pergi ke Mesir demi Dengarkan Kisah 10 Pemuda Desa
28 Maret 2022 14:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Kepergian Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, bersama 5 anak buahnya ke Mesir, tak bisa dielakkan dan ditunda lagi.
ADVERTISEMENT
Padahal, warga Pekanbaru saat ini susah memperoleh minyak goreng, solar serta bertumpuknya sampah di sudut-sudut kota.
Wali Kota Firdaus dan 5 kepala dinas ke Mesir hanya untuk mendengarkan kisah inspiratif 10 pemuda desa di Mesir dinilainya berhasil mengembangkan pertanian di lahan tandus menjadi lahan subur.
Perjalanan dinas keluar negeri ini dilakukan Firdaus sebulan jelang berakhirnya 10 tahun ia memimpin Kota Bertuah, julukan Pekanbaru, 2012-2022.
"Mereka juga mampu membangun pendidikan dari anak usia dini hingga perguruan tinggi dengan semangat," ujar Firdaus, Senin (28/3/2022).
Firdaus menyebut bahwa keberangkatan ini terinspirasi dari 10 pemuda sarjana pertanian yang bisa mengolah tanah tandus.
Mereka mengelola tanah tandus itu menjadi lahan subur untuk meningkatkan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT
Para sarjana itu juga bisa membangun sebuah desa dengan pola yang sama. Mereka juga menggandeng pemuda di sekitarnya untuk menciptakan ketahanan pangan.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat ini menjelaskan, di Pekanbaru sudah menerapkan strategi yang sama. Ia menyebut, ada program ketahanan pangan lewat badan usaha PT Sarana Pangan Madani.
Firdaus mengajak kawula muda untuk mengembangkan sektor pertanian dan sektor UMKM. Apalagi Kawasan Industri Tenayan merupakan hilirisasi Crude Palm Oil (CPO).
"Kita harus bergerak. Kita pergi itu bagaimana bisa mengmbil kesempatan ini," jelasnya kepada awak media.
Menurutnya, apa dilakukanya tersebut jelas menguntungkan. Ia menganalogikan secara matematika, kepergiannya ibarat mengeluarkan satu Rupiah, tapi untuk mendapatkan 1.000 Rupiah.
"Kita mengeluarkan satu rupiah untuk mendapatkan seribu rupiah. Itu rugi atau menang. Kalau kita tak mau mengelurkan satu Rupiah, berarti kita tak dapat 1.000 Rupiah," paparnya.
ADVERTISEMENT
Firdaus mengatakan, kunjungan tersebut tidak berlangsung secara mendadak, melainkan sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Pemko meneruskan rencana setelah penghujung tahun 2021.
Mereka juga berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Mesir karena melihat situasi Covid-19 mulai mereda. "Setelah melihat situasi di sana, mereka memberi informasi sudah bisa berkunjung ke sana," pungkasnya Firdaus.
Laporan: LARAS OLIVIA