news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wika dan HK, 2 BUMN Tak Selesaikan Proyek Tepat Waktu Kena Sanksi Denda

Konten Media Partner
30 Desember 2021 19:54 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WARGA Jalan Rajawali, Sukajadi, Pekanbaru, menanam pohon pisang di lubangan pembangunan IPAL dikerjanakan BUMN, PT Wijaya Karya.
zoom-in-whitePerbesar
WARGA Jalan Rajawali, Sukajadi, Pekanbaru, menanam pohon pisang di lubangan pembangunan IPAL dikerjanakan BUMN, PT Wijaya Karya.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - PT Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK), 2 BUMN Karya yang mengerjakan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru, dikenakan sanksi denda oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
ADVERTISEMENT
Saksi denda ini diberikan usai kedua BUMN tersebut tak sesuai target selesikan proyek pembangunan IPAL serta meminta penambahan waktu selama sebulan, Januari 2022.
"Dengan keterlambatan ini, sesuai dengan peraturan Kementerian Keuangan, kegiatan kontrak seharusnya selesai akhir Desember ini, masih membenarkan diperpanjang. Kita berlakukan denda itu, sudah kita terapkan,” ungkap Kepala Balai Prasarana Pemukiman Permukiman Wilayah (PPBW) Riau, Ichwanul Ihsan, kepada awak media, Rabu (29/12/2021).
MOBIL warga rusak usai terperosok ke dalam lubang galian IPAL di Jalan Dagang, Sukajadi, Pekanbaru.
Proyek tersebut merupakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik dimulai sejak 2018 silam. Namun, pembangunannya justru telah merugikan warga dan ekonomi sekitar proyek IPAL. Penutupan akses jadi alasannya.
Ichwanul Ihsan menjelaskan, perkembangan pengerjaan proyek IPAL hingga saat ini sudah mencapai 90 persen lebih untuk paket pengerjaan SC1 dan SC2. Meski demikian, pihak rekanan meminta penambahan waktu penyelesaiannya bisa 100 persen hingga Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, proses pembangunan IPAL di area Selatan (SC1) sudah mencapai 96,70 persen. Sementara itu, untuk area utara (SC2), progres kegiatan mencapai 94,62 persen.
"Untuk area Utara (NC) progres kegiatan baru mencapai 32,16 persen, sedangkan (B1), progres kegiatan mencapai 22,91 persen,” jelas Ichwanul Ihsan.
Ia beralasan, ada sejumlah kendala non teknis dalam proses penyelesaian proyek. Permasalahan terjadi akibat adanya utilitas udara bersinggungan dengan lokasi pengerjaan galian berupa terbatasnya ruang gerak alat saat manuver.
Selain itu, terdapat pipa PDAM material asbes berusia sekitar 40 tahun di sepanjang jalur perpipaan SC1, SC2, NC yang pecah akibat getaran saat pemasangan pit. Pekerjaan galian pipa juga bersinggungan dengan jalur pipa gas.
"Kondisi struktur tanah, longsornya galian dan boiling akibat tingginya muka air tanah dengan struktur tanah pasir lepas. Terdapat pula mata air menyebabkan masuknya air dalam galian sehingga membutuhkan penanganan cukup lama," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Project Manager PT Wijaya Karya (Wika), Lutfi, berjanji bertanggung jawab serta berkomitmen mengembalikan kondisi jalan telah dilakukan pemasangan pipa menjadi kondisi seperti semula saat proyek dimulai.
ALAT berat ekskavator menggali lubang untuk IPAL di Pekanbaru
Proses pemasangan pipa jaringan air limbah ini, tuturnya, kontraktor telah melaksanakan dengan 3 metode utama. Di antaranya metode open trench/galian terbuka, pengeboran boring dan pengeboran jacking.
Metode jacking dilaksanakan di sepanjang Jalan KH Achmad Dahlan per April 2021, dan dianggap telah selesai dilaksanakan. Untuk metode open trench, jelasnya, saat ini sedang digesa untuk penyelesaiannya dan akan ditargetkan selesai akhir Desember 2021.
"Adapun metode pengeboran boring saat ini sedang dilaksanakan di sepanjang Jalan Mangga. Dari total 680 meter target pemasangan pipa harus diselesaikan saat ini, menyisakan 150 meter jaringan pipa perlu dilakukan pemasangan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berikut rencana penyelesaian pekerjaan pengembalian kondisi jalan (pengaspalan) Paket SC1:
No Nama Jalan Rencana Pekerjaan Target Pekerjaan
1. Jl Semangka 8 Januari 2022 9 Januari 2022
2. Jl Mangga 8 Februari 2022 12 Februari 2022
3. Jl Durian 29 Desember 2021 30 Desember 2021
ADVERTISEMENT
4. Jl Dagang 28 Desember 2021 29 Desember 2021
5. Jl Bangau 28 Desember 2021 28 Desember 2021
6. Jl Nenas 8 Januari 2022 8 Januari 2022
7. Jl Ababil 9 Januari 2022 9 Januari 2022
ADVERTISEMENT
8. Jl Mangga 8 Februari 2022 12 Februari 2022
9. Jl A Dahlan 9 Januari 2022 10 Januari 2022
Sementara di tempat sama, Manager Project PT Hutama Karya, Olan, mengungkapkan jika proyek pemasangan pipa air limbah Paket SC2 akan rampung akhir Januari 2022 depan.
Progres saat ini, tuturnya, sudah mencapai 94,62 persen. Wilayah pengerjaannya berada di Jalan Cempaka, Cik Ditiro, Ahmad Yani, Teratai, Rajawali, Lily dan Melur.
ADVERTISEMENT
"Dengan progres yang sudah mencapai 94,62 persen, kami targetkan untuk proyek pemasangan pipa air limbah di sektor SC2 akan rampung pada akhir Januari tahun depan," kata Olan.
Pekerjaan perpipaan yang telah terpasang saat ini di SC1 sepanjang 22.168,31 meter dengan sambungan rumah sebanyak 1.000 SR, pekerjaan manhole dan pengembalian jalan aspal.
Sedangkan untuk Paket SC2, pekerjaan perpipaan dan yang telah terpasang 15.449,181 meter dengan pekerjaan manhole dan pengembalian jalan aspal.
Target pengaspalan Paket SC2:
No Alamat Target Penyelesaian
1. Jalan Rajawali 31 Desember 2021
2. Jalan Lily 1 Januari 2022
ADVERTISEMENT
3. Jalan Cempaka 19 Januari 2022
4. Jalan A Yani 8 Januari 2022
5. Jalan Cik Ditiro 8 Januari 2022
6. Jalan Teratai 8 Januari 2022
7. Jalan Melur 31 Desember 2021
Pekanbaru merupakan satu dari tiga kota besar menerapkan Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP).
Proyek ini dikerjakan dua kontraktor yakni, PT Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK). Khusus area selatan masuk ke paket SC1 dikerjakan Wika-Karaga KSO dan SC2 dikerjakan oleh PT HK-Rosa KSO.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan MSMIP Kota Pekanbaru terdiri atas pembangunan IPAL dan stasiun pompa, pembangunan jaringan perpipaan sepanjang 54,129 km, pembangunan Sambungan Rumah (SR) melalui pilot project APBN sebanyak 1.000 SR dan pembangunan SR melalui dana APBD sebanyak 10.000 SR.
Ichwanul Ihsan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga atas proyek IPAL tersebut. Ia memastikan kondisi tersebut akan segera berakhir akhir Januari tahun depan sesuai target pihak kontraktor.
"Kami mohon maaf dan juga mohon pengertian masyarakat kota pekanbaru yang terdampak pekerjaan IPAL ini," paparnya.
Laporan: LARAS OLIVIA