Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
PENGEMBANGAN STRATEGI DAKWAH MELALUI MEDIA INTERNET
25 Agustus 2020 12:58 WIB
Tulisan dari Selgi Arjuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Selgi Arjuni
MD/ FDK
UIN SUMATERA UTARA
ADVERTISEMENT
Dakwah adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mengarah kepada perbaikan, pembinaan, pembentukan masyarakat yang bahagia melalui ajakan yang kontinu kepada kebaikan dan mencegah mereka dari hal-hal yang munkar. Dakwah berfungsi menata kehidupan masyarakat yang agamis menuju terwujudnya masyarakat yang harmonis dan bahagia (Moh. Ali Aziz, 2004:153). Ajaran Islam yang disiarkan melalui dakwah dapat menyelamatkan manusia dan masyarakat pada umumnya dari hal-hal yang dapat membawa kepada kehancuran. Dakwah adalah upaya tanpa henti untuk mengaktualisasikan dan mengimplementasikan seluruh nilai ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan, karena Islam selalu relevan dengan segala situasi ruang dan waktu (Harifuddin Cawid, 2000: 53).
Di era globalisasi ini, citra masyarakatnya selalu berubah sebagai akibat hubungan manusia yang bergerak dengan cepat, dan kondisi obyektif masyarakat yang penuh dengan perubahan sosio-kultural, sosio-ekonomi dan sosio-politik yang cepat telah mengakibatkan nilai-nilai kebenaran Islam ditantang untuk memberi jawaban yang tepat.
ADVERTISEMENT
Tantangan dakwah di era globalisasi semakin kompleks karena pesan-pesan melalui media massa seperti internet memberikan tawaran-tawaran ide dan nilai-nilai yang dikemas dalam suatu paket yang menarik. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat yang jauh dari norma-norma Islam. Akan tetapi sebaliknya dakwah dapat memanfaatkan media modern itu untuk identifikasi dakwah (Mahmud, 1999: 9).
Permasalahan-permasalahan yang tengah, dan akan dihadapi oleh masyarakat adalah permasalahan yang juga dihadapi oleh umat Islam. Tantangan dakwah di era globalisasi sangat kompleks karena manusia mempunyai kecenderungan untuk menyatukan gerak secara global dengan bangsa-bangsa di dunia. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran nilai dalam masyarakat yang jauh dari norma-norma Islam. Olehnya itu diperlukan pengembangan strategi dakwah yang mampu menawarkan ajaran Islam pada masyarakat sehingga mampu mengantisipasi problem hidupnya. Perkembangan teknologi, terutama teknologi internet, tak bisa dipungkiri akan membawa perubahan yang cukup mendasar dan menjadi media untuk transformasi ilmu pengetahuan secara efektif.
ADVERTISEMENT
Pada era globalisasi atau saat ini dimana berbagai macam teknologi-teknologi ataupun berbagai media-media di ciptakan dan yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah media internet. Dimana media internet ini merupakan terobosan baru yang menghadirkan media baru dalam menyebarkan berbagai informasi dan pengetahuan terutama dakwah. Dakwah sekarang tidak hanya dilakukan dengan cara bertatap muka langsung seperti tabligh akbar dan kajian Islamiah lainnya, tetapi juga bisaa dilakukan di berbagai media internet seperti Youtube, Instagram, Facebook dan Twitter.
Strategi dakwah adalah merupakan suatu metode, siasat, taktik yang dipergunakan dalam aktifitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideology bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman.
ADVERTISEMENT
Pengembangan strategi dakwah, yaitu dengan mengembangkan nilai-nilai Islam dengan melakukan interpretasi terhadap ajaran Islam secara kreatif, inovatif yang dikaitkan dengan kehidupan masyarakat. Dakwah dalam hal ini menjelaskan bahwa Islam adalah suci tidak dicampuri paham kemusyrikan, takhyul, khurafat dan segala macam yang bertentangan dengan Islam yang disertai bukti-bukti ilmiah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia tidak akan mengurangi nilai-nilai kesucian Islam, sehingga tidak wajar memuja kemajuan ipteknya. Dakwah harus mampu mengisi kegersangan ruhaniah dengan kesejukan moral, agama, ilmu dan teknologi yang dimiliki manusia dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai moralitas kemanusiaan dan nilai-nilai keagamaan, dan juga mampu memberi motivasi dan mengantisipasi perkembangan di masa depan, sehingga umat Islam tidak ketinggalan zaman, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari aspek yang lain.
ADVERTISEMENT
Strategi pengembangan dakwah harus seiring dengan fungsi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Dakwah harus memberi makna dan fungsi dalam tindakan kearah masa depan. Di era globalisasi, dakwah harus memiliki perhitungan-perhitungan yang jitu, melakukan analisis kondisi, antisipasi masa depan dengan pemikiran teoritik, kebijakan praktis dan sistematis serta memiliki strategi tertentu yaitu informasi dikendalikan untuk cakrawala umat Islam sekaligus memperkokoh ketahanan nilai-nilai Islam.
Globalisasi dan informasi dengan dampak negatif dan positif merupakan tantangan yang dahsyat. Oleh karena itu, umat Islam harus melakukan strategi yang tepat karena era globalisasi menjadikan dunia tanpa batas, budaya-budaya kini digantikan oleh budaya global, daerah yang terisolir, kini terbuka oleh pintu globalisasi. Para remaja dihadapkan oleh berbagai pengaruh negatif dan positif dari globalisasi dan informasi. Remaja yang hidup di zaman sekarang harus memiliki alat penyaring untuk memfilter pengaruh yang negatif. Islam didakwakan dengan strategi yang tepat dengan mengembangkan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk mengambil porsi pengaruh positif yang besar terhadap para pencari informasi melalui pengembangan dakwah dengan menggunakan teknologi informasi (media cetak, elektronik, internet). Metode dan strategi dengan cara yang bijaksana. Firman Allah dalam Al-Qur'an (Depag, 2002: 363) sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿١٢٥﴾
Artinya:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl/15:125.)
Berdasarkan ayat tersebut bahwa seorang da'i harus pandai dalam memilih metode dan media dakwah. Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan menghilangkan batas ruang dan waktu, sehingga memilih dan menggunakan metode dan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman. Metode dan media dakwah merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Da'i di zaman sekarang tidak lagi mapan dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah di atas mimbar, tetapi da'i zaman sekarang adalah penggerak kepada penyelesaian masalah secara praktis yang menempatkan pada posisi startegis dengan mengikutsertakan teknologi informasi sebagai mitranya dalam dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Keberadaan internet sebagai media dakwah sudah bukan lagi pada tatanan wacana lagi. Seharusnya para ulama, da'i, dan para pemimpin-pemimpin Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi muda agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet. Untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: cybermuslim atau cyberdakwah, situs dakwah Islam, website, blog dan jaringan sosial seperti: facebook, instagram, youtube dan twitter. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang layak diakses oleh masyarakat baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi (Sirajuddin, 2014: 15)
ADVERTISEMENT
Menurut Steven H. Chaffe seperti dikutip oleh Armawati Arbi (2012) bahwa ada lima efek media massa yang dapat mempengaruhi mitra dakwah; efek ekonomi, efek sosial, efek penjadwalan kegiatan, efek entertainment (hiburan), efek terhadap sikap media. Mitra dakwah dalam hal ini meliputi pelaku ekonomi/pengusaha, pemakai media dan bidang komunikasi social, pemirsa acara-acara tayangan media massa seperti televisi dan fans media (Sadly, 2018: 45-46).
Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikia n pemaksaaan kehendak bisa dihindari. Penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islam melalui internet dapat menjangkau segmen yang luas dengan menggunakan fasilitas website fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya, fasilitas chatting untuk berinteraksi secara langsung. Selanjutnya tulisan yang diakses di internet disebarluaskan agar para komunitas internet bisa membacanya (Sirajuddin, 2014: 15-16).
ADVERTISEMENT
Dakwah lisan sejak zaman Rasulullah saw sampai masa kini, dalam bentuk tulisan seperti buku, koran, majalah, televisi dan radio. Internet adalah media dan sumber informasi yang paling canggih saat ini sebab teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja. Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap orang dalam berbagai profesi bisa melaksanakan dakwah. Sebab berdakwah dapat dilakukan dalam multi demensi kehidupan. Dakwah Islam tidak hanya bi al-lisan (dengan ungkapan/kata-kata), melainkan juga bi al-kitab (dengan tulis-menulis), dan bi alhal (aksi sosial). Seorang da'i tidak hanya menguasai materi dakwah, melainkan juga harus memahami budaya masyarakat yang menjadi sasaran dakwahnya. Hal itu akan mempermudah da'i dalam memilih kata dan menemukan metode apa yang harus digunakan. Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Berbicaralah kepada manusia menurut kadar kecerdasan mereka.” (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
Dakwah menghadapi tantangan besar karena beragamnya tantangan dan intensitas perubahan zaman yang setiap kali memunculkan pertanyaan dan kajian baru, dan mengingat multi demonsionalitas kebutuhan maupun kepentingan manusia kini cenderung lebih kritis akibat keluasan informasi, maka dakwah yang multi disipliner menjadi sangat dibutuhkan, maka dalam era ini peluang berdakwah menjadi besar karena jasa iptek dapat dipakai, dengan memanfaatkan iptek sebagai instrumennya. Dengan adanya internet maka dakwah akan menjadi suluh yang tampil memainkan perannya, baik sebagai penyeimbang, penyaring maupun sebagai pemberi arah hidup yang serba kompleks.
Strategi dakwah melalui internet dapat dikembangkan melalui perencanaan yang matang melalui suatu lembaga yang bekerja secara profesional. Pemanfaatan teknologi komunikasi yang efektif, untuk mendorong dinamika islam dan memperkokoh ketahanan nilai-nilai Islam dalam aktifitas dakwah yang akomodatif.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan media sosial harus disertai dengan sikap arif dan bijaksana. Menggunakan media sosial secara bijak akan memudahkan seseorang untuk belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, ataupun berdakwah. Sebaliknya jika menggunakan media sosial dengan tidak hati-hati maka bisa juga berdampak pada hal-hal yang buruk. Karena telah ada UU Informasi dan Transaksi Elektronik yang secara jelas mengatur soal perbuatan yang dilarang dalam memanfaatkan media sosial. Seperti; percemaran nama baik diatur pada pasal 27 ayat 3 yang berbunyi: “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”. Membuat pernyataan yang provokatif dan mengandung unsur SARA dijelaskan pada pasal 28 ayat 2; “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tetentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)” (https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2012/11/uuno-11-tahun-2008-tentang-ite.pdf).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dalam pemanfaatan media social secara umum maupun sebagai sarana berdakwah harus memperharikan etika-etika dan norma-norma dalam ber-medsos. Tidak boleh melontarkan kalimat-kalimat yang berpotensi pada pencemaran nama baik, juga dilarang membuat pernyataan-pernyataan yang provokatif dan mengarah pada persoalan isu SARA. Meskipun mungkin niatnya baik, namun perlu diperhatikan juga bahwa niatan baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan tindakan diskriminatif (Sumadi, 2016: 189).
Referensi :
Azis,Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah, Edisi pertama, Penerbit, Kencana.
Cawidu, Harifuddin, 2000. Dakwah dan Tantangan Global memasuki Millinium Baru Abad 21, Jurnal Dakwah: Wacana Pengkajian dan Pengembangan Dakwah.
Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra.
ADVERTISEMENT
https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2012/11/uuno-11-tahun-2008-tentang-ite.pdf
Mahmud. 1999. Strategi Dakwag di Era Reformasi, Jurnal Dakwah.
Sadly, Effendi. 2018. Manajemen Dakwah Media Sosial: Telaah Terhadap Perkembangan Metode Dakwah Islam. Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2.
Sirajuddin, Murniaty. 2014. PENGEMBANGAN STRATEGI DAKWAH MELALUI MEDIA INTERNET (Peluang dan Tantangan). Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Volume 1, Nomor 1.
Sumadi, Eko. 2016. DAKWAH DAN MEDIA SOSIAL: Menebar Kebaikan Tanpa Diskrimasi. AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Volume 4, Nomor 1.