Konten dari Pengguna

Apichai Ongwisit, Predator Bengis Pembunuh 3 Wanita

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
14 Desember 2020 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apichai Ongwisit, foto: dok. Diariodetabasco
zoom-in-whitePerbesar
Apichai Ongwisit, foto: dok. Diariodetabasco
ADVERTISEMENT
Pria asal Thailand pada 9 Januari 2020 dikabarkan telah melakukan pembunuhan terhadap 3 wanita dekatnya. Usut punya usut, kasus pembunuhan berantai ini mencuat karena masyarakat melihat pelaku sedang membuang jasad seorang wanita ke kolam tepat di belakang rumahnya.
ADVERTISEMENT
Akibat laporan masyarakat setempat, kasus ini akhirnya dikenal sebagai 'The Metal Casket Killer' atau media internasional kerap menyebutnya sebagai 'Ted Bundy Thailand'. Asal-asul penyebutan ini didasari kemiripan dari seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat bernama Ted Bundy. Di mana Ted ini, telah membunuh sebanyak 30 korban dengan cara membuang sisa tubuh korban ke berbagai tempat.
Berdasar lansiran Killer Cloud, pria asal Thailand tersebut bernama Apichai Ongwisit (40). Pria ini kerap dikenal sebagai juragan tanah, lantaran aset properti tanahnya diketahui seluas 8 hektar.
Apichai diketahui merupakan seorang anak dari Chalermchai Ongwisit, yakni ayahnya sendiri. Sayangnya untuk informasi ibu dari Apichai, pihak kepolisian Thailand enggan untuk menyebutkan namanya. Hal ini dikarenakan sang ibu diduga takut karena Chalermchai ialah seorang pelaku dari kasus mutilasi wanita yang baru berusia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Dugaan sementara menjelaskan, bahwa sang ibu melarikan diri bersama adik perempuan Apichai ke luar negeri setelah kasus Chalermchai terkuak oleh kepolisian.
Korban Chaiyachet, foto: dok. Blesk
Untuk diketahui, kasus mutilasi wanita 15 tahun tersebut terjadi pada tahun 1983. Akibat kelakuannya, sang ayah pun divonis tembak mati oleh pemerintah Thailand.
Bak buah tak jauh dari pohonnya, Apichai pun terinspirasi oleh ayahnya. Pada tahun 2019, Apichai Ongwisit pun memulai aksi bengisnya dengan memanfaatkan warisan properti rumah yang luas di distrik Bang Khae, Bangkok. Ia berhasil melakukan aksi kejinya dengan menyekap pacarnya disebuah gentong logam miliknya.
Identitas korban kali ini bernama Chaiyachet yang sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh keluarga korban. Menurut Kolonel Polisi Jirakrit Janrupat, mayat Chaiyachet ditemukan terpendam di dalam tanah dengan kondisi terbungkus plastik.
ADVERTISEMENT
Dengan ciri-ciri tato khusus di punggung korban, maka bisa dipastikan bahwa jasad itu merupakan Chaiyachet asli.
Berdasar keterangan pelaku, motif Apichai melakukan itu semua ialah karena cemburu. Maka disaat Chaiyachet tertidur pulas, Apichai kemudian menyiksa dengan menyeret dan mengurung pacarnya tersebut ke dalam gentong logam.
Ilustrasi TKP, foto: dok. Pixabay
Alhasil, keesokan harinya Apichai terkejut dan tak menyangka bahwa Chaiyachet tewas karena kehabisan nafas. Oleh sebab itu, untuk menutupi tindak pembunuhannya, ia lantas mengubur di belakang rumah, yang tak lama kemudian ia pun terpantau oleh masyarakat setempat.
Berdasar keterangan para saksi, ternyata Apichai diduga telah membunuh 2 wanita lain. Saat dikonfirmasi, identitas korban adalah teman, pacar, dan PSK.
Tim penyelam dari kepolisian juga menemukan setidaknya ada ratusan sisa tulang berada di kolam belakang rumahnya. Sehingga membuat petugas yakin, akan ada korban tambahan dari seorang anak juragan tanah ini. Dugaan tersebut juga diperkuat dengan fakta beberapa orang yang dekat dengan Apichai dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://killer.cloud/serial-killers/show/665/apichai-ongwisit