Konten dari Pengguna

Boston Strangler, si 'Pencekik' Modern dari Amerika

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
5 Desember 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Albert Henry Desalvo, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Albert Henry Desalvo, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat kisah tentang pembunuh berantai Jack The Ripper merupakan kisah kelam yang melibatkan serangkaian pembunuhan misterius. Kisah yang tenar di Kota London, Inggris, ini terjadi pada akhir 1880-an dan menjadi sorotan serius bagi detektif maupun kepolisian.
ADVERTISEMENT
Berawal dari sosok legendaris Jack The Ripper, rupanya ada segelintir orang yang ingin mengikuti ketenaran pembunuh sadis tersebut. Memasuki di era modern tepatnya di 1960-an, jagat media dihebohkan dengan sosok misterius yang tak ada bedanya dengan Jack The Ripper, tepatnya di Boston, Amerika Serikat.
Banyak surat kabar menyebut sosok itu dijuluki sebagai Boston Strangler. Akibat serangkai penemuan jasad korban yang mati secara misterius, berakibat pada kepanikan yang meluas di wilayah Boston. Setidaknya pada Juni 1962 sampai Januari 1946, terdapat 13 wanita mati secara misterius.
Albert Henry Desalvo, dikawal kepolisian, foto: dok. Murderpedia
Dalam hal ini sebenarnya pihak kepolisian setempat sempat tak percaya akan sebutan Boston Strangler. Yang mereka yakinkan adalah dari semua kasus yang tercatat si pelaku cepat atau lambat akan tertangkap. Tetapi di level grass root, keyakinan itu tidak membuat masyarakat tenang.
ADVERTISEMENT
Terlebih media justru secara intens membuat yakin masyarakat bahwa sosok Boston Strangler merupakan orang paling berbahaya, di mana ia tak kenal waktu untuk menargetkan siapa korban selanjutnya.
Kabar burung yang beredar di masyarakat juga mengungkapkan bahwa Boston Strangler menargetkan korbannya kepada wanita berkelas, paruh baya, hingga lansia. Hebatnya, Boston Strangler membunuh korban langsung di rumahnya, tanpa diketahui oleh siapa pun.
Albert Henry Desalvo saat di pengadilan, foto: dok. Murderpedia
Usut punya usut, pihak kepolisian Boston akhirnya mencurigai Albert Henry Desalvo (42). Berdasar catatan kepolisian yang dikutip Murderpedia, Albert tidak dituliskan secara lengkap mengenai identitas dirinya. Bahkan waktu kapan Albert dibekuk pun tak dijelaskan secara rinci.
Tetapi kepolisian menduga kuat bahwa Albert sebagai Boston Strangler, didasari tindak pembunuhan dan pemerkosaan terhadap wanita secara acak. Lantas secara hukum, ia kemudian hanya divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan tinggi Boston.
ADVERTISEMENT
Semua itu atas dasar pembuktian tim forensik Universitas George Washington, yakni Profesor James Starrs, bahwa ia tidak menemukan kecocokan DNA dari korban terakhir, yakni Mary Sullivan yang baru berusia 19 tahun. Tetapi, masyarakat sudah terlanjur percaya dari surat kabar, bahwa Albert ialah si pencekik maut Boston.
Untuk diketahui, korban pertama dari si pencekik Boston alias Boston Strangler ialah Anna Slesers (55) seorang penjahit kelahiran Latvia. Kejadian naas terjadi ketika Anna sedang berada di kamar mandi, dan tiba-tiba ia mendengar bel rumahnya berbunyi. Karena penasaran, Anna lalu membuka pintu.
Sejam kemudian, ketika putranya pulang. Ia kedapatan ibunya terkapar di kamar mandi dengan kabel yang masih terlilit di leher. Berawal dari kasus ini lantas si Boston Strangler terkenal, dan selama ia aktif membunuh setidaknya ia telah menelan korban banyak korban.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://murderpedia.org/male.D/d/desalvo-albert.htm