Konten dari Pengguna

Georges-Alexandre Sarret Larutkan Mayat Korban Pembunuhannya dengan Asam Sulfat

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
28 September 2020 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto:dok. alchetron.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto:dok. alchetron.com
ADVERTISEMENT
Georges-Alexandre Sarret dikenal sebagai pembunuh terkenal Perancis kelahiran Italia. Pada tahun I931, Sarret menjadi terkenal setelah menginisiasi teknik pembunuhan yang jarang terjadi saat itu, yaitu menghilangkan jenazah korban melalui air rendaman asam sulfat. Kejahatan Sarret juga dilaporkan menginspirasi pembunuh berantai asal Inggris, John George Haigh, yang dikenal sebagai "Acid Bath Murderer"
ADVERTISEMENT
Sarret lahir di Trieste, Italia, seorang keturunan Yunani, dan bermigrasi ke Perancis di masa mudanya. Sarret telah mempersiapkan dengan cermat profesi pilihannya sebagai pembunuh asuransi dengan belajar kedokteran, kimia, dan hukum di Universitas Marseille. Untuk menjalankan aksinya, ia juga membutuhkan sekutu. Orang-orang yang membantu aksi kriminalnya yaitu Philomena Schmidt dan Catherine Schmidt yang secara tidak resmi dituduh sebagai agen Jerman selama Perang.
Foto: Philomena Schmidt, dok. murderpedia.org
Cara kerja mereka adalah mengambil uang polis asuransi jiwa dari pria kaya dalam kondisi tidak sehat. Philomena dan Catherine diminta untuk mendekati mereka hingga menjadi suami dari pria-pria tersebut. Untuk memuluskan skenarionya, Sarret juga mengajak Louis Chambon-Duverger. Louis bertugas menyamar sebagai salah satu suami yang tidak sehat agar disetujui oleh asuransi jiwa.
ADVERTISEMENT
Setelah skenario awal berhasil, wanita-wanita tersebut akan mempercepat kematian pasangannya dengan cara diracun atau cara lainnya. Setelah pria tersebut meninggal, wanita tersebut dapat mengklaim asuransi jiwa. Untuk menjalankan misinya, mereka memiliki sebuah markas di Kota Aix-en-Provence, di sebuah villa yang mereka juluki "L'Hermitage".
Foto: Catherine Schmidt, dok. murderpedia.org
Sarret dan Schmidt bersaudara membuat kesalahan pertama ketika Catherine Schmidt yang sehat mengasuransikan dirinya sendiri seharga satu juta franc sebagai Mageli Herbin, dan Mageli Herbin yang asli segera meninggal karena pneumonia. Perusahaan asuransi menjadi curiga. Detektif menyelidiki dan menemukan serangkaian fakta misterius tetapi tidak ada bukti langsung kejahatan.
Kelompok tersebut memiliki kebiasaan menyewa berbagai vila kecil sebagai "panti jompo". Di bawah sebuah batu besar di taman rumah Sarret di Marseilles, para detektif menemukan banyak sekali tulang — tulang tikus, tulang kucing, berbagai macam tulang anjing, semuanya sedikit banyak terurai oleh asam.
Foto: dok. murderpedia.org
Tak lama kemudian, Sarret menyewa villa L'Hermitage milik M. Poncel dan mengalami kesulitan mengontrol bawahannya, seorang pendeta yang tidak terikat bernama Louis Chambon dan gundiknya, Mile Ballandreaux. Ketika M. Poncel kembali, menemukan kekacauan yang mengerikan di kebunnya dan noda di lantai, para detektif Prancis langsung teringat kebun. Sarret dan tumpukan tulang hewan yang dilarutkan asam.
ADVERTISEMENT
Louis Chambon, pendeta yang tidak ingin tertangkap polisi, mengancam akan menyerang Georges Sarret. Louis lalu dibujuk Sarret agar ke rumah untuk menyelesaikan masalah di antara mereka. Sementara, Catherine Schmidt membiarkan mesin sepeda motor menderu-deru di halaman yang teduh dari pohon cemara untuk meredam semua kebisingan. Lalu, Georges Sarret menembak Louis & kekasihnya di dalam rumah. Setelah tewas, Sarret berkendara ke kota untuk membeli bak mandi, lalu menyuruh Schmidt bersaudara untuk menjaga mayat tersebut selama 3 hari hingga berbau busuk.
Foto: tempat eksekusi mati Sarret, Aix-en-provence, dok. murderpedia.org
Pada hari keempat Sarret kembali dengan 26 galon asam sulfat di belakang mobilnya. Mayat-mayat itu dihancurkan dalam tong yang menggelegak sampai tulang dan gigi pun larut, lalu lumpur tebal yang dulunya adalah Louis Chambon & temannya dibuang dengan ember penuh ke taman. Keesokan paginya Georges Sarret memeriksa endapan larutan tersebut dengan sebatang tongkat dan dengan hati-hati mengambil beberapa perhiasan emas dan enam butir peluru pipih.
ADVERTISEMENT
Detektif berhasil membuka kedok motif asuransi jiwa Serret. Setelah mengetahui mengenai skema penipuan, detektif juga berhasil membongkar skenario pembunuhan Louis dan kekasihnya. Akan tetapi berkat pengetahuan hukum Georges Sarret, persidangan berlarut-larut bulan demi bulan. Akhirnya pada Oktober 1933, dia dijatuhi hukuman mati dan Schmidt bersaudara dihukum sepuluh tahun penjara.
Sumber: http://murderpedia.org/male.S/s/sarret-georges.htm